Anggota DPRD Bulungan Jadi Tersangka Penyebar Hoaks Tentara China di Kaltara

0

Pelita.online – Penyidik Ditreskrimsus Polda Kalimantan Utara menetapkan MN, anggota DPRD kabupaten Bulungan, sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong atau hoaks di Facebook. Unggahan MN di media sosial itu, sempat membuat resah warga Bulungan.

“Dari hasil gelar (perkara), memutuskan penyelidikan naik ke penyidikan, dan menetapkan si penyebar berita hoaks itu, sebagai tersangka. Sampai pada pemeriksaan terakhir, dia anggota DPRD Bulungan,” kata Dirkrimsus Polda Kalimantan Utara, Kombes Pol Helmi Kwarta Kesuma Putra, dalam penjelasan dia kepada wartawan di Tanjung Selor, Jumat (26/4).

Helmi menjelaskan, dari penyelidikan Ditreskrimsus, dipastikan kehadiran WNA di Desa Gunung Sari, bukan tentara China. Unggahan itu sendiri memang menjadi viral di media sosial. “Setelah diunggah, kemudian dihapus lagi oleh yang bersangkutan. Kita lidik, yang memviralkan informasi itu atas nama MN,” ujar Helmi.

“Dari alat bukti dan fakta yang sebenarnya, faktanya memang ada WNA yang datang ke lokasi tersebut, berjumlah 6 orang yang sedang meneliti gaharu, dimulai dari penampungan gaharu di Tanjung Selor ini. Sampai kemudian mereka ke lokasi dimana ada tanaman gaharu,” tambah Helmi.

Helmi menerangkan, keenam WNA itu memang menggunakan pakaian loreng, yang banyak dijual di toko-toko. “Mereka menginap di hotel di Tanjung Selor. Dari pemeriksaan paspor, keenam orang itu adalah pelajar,” ungkap Helmi.

“Setelah alat bukti cukup bahwa mereka bukan tentara, dan tidak ada alat bukti satupun menunjukkan mereka bersenjata lengkap, kemudian diputuskan bahwa informasi yang diunggah dia (MN) itu hoaks, tidak benar, tidak sesuai faktanya,”

Dalam kasus itu, penyidik menjerat MN dengan pasal 14 ayat 1 dan 2 serta pasal 15 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, dan juga pasal 51 ayat 1 UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). “Dia (MN) memanipulasi data dan segala macamnya. Karena faktanya, tidak benar ada (WNA berseragam tentara) seperti itu,” demikian Helmi.

Diketahui, kabar di media sosial bikin heboh warga Bulungan. Warganet mengunggah foto akhir pekan kemarin, menyebutnya ada WNA China berseragam mirip tentara. TNI membantah kabar itu. Dandim 0903 Tanjung Selor Letkol Infanteri Sigit Hengki Purwanto memastikan, WNA itu bukan seragam tentara, melainkan seragam loreng yang biasa dijual di toko-toko seragam.

 

Sumber: Merdeka.com

LEAVE A REPLY