Anggota Polres Dikeroyok Napi di LP Maros Dipicu Tembakan Polisi

0

Pelita.online – Kasat Reskrim Polres Majene AKP Pandu Arif Setiawan bersama dua anggotanya diduga dipukuli sejumlah napi Lapas Kelas IIA Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Namun aksi pemukulan dibantah pihak Lapas Maros dan menyebut polisi terlebih dahulu melepaskan tembakan.

“Ini awalnya miskomunikasi, andai anggota salah satu kasatreskrim pada saat itu tidak membuang tembakan mungkin hal ini tidak terjadi. Karena biasanya pengawalan masuk ke dalam berlangsung aman,” kata Kalapas, Indra Setiabudi, di kantornya, Kabupaten Maros, Sulsel, Rabu (9/10/2019).

Indra mengatakan, saat polisi masuk ke Lapas, ada suara-suara yang diteriakkan oleh para tahanan. Namun dia menyebut suara-suara itu biasa terjadi di dalam sana.

“Hanya karena ada suara-suara itu biasa di penjara. Kemudian Pak Kasat yang berada jauh dari tempat penggeledahan berinisiatif masuk ke dalam lapas, area maximum security. Tanpa kita duga beliau membuang tembakan dua kali,” ungkapnya.

Akibat bunyi tembakan itulah, kata Indra, yang memicu warga binaannya melakukan pelemparan. Menurutnya, pelemparan ini dilakukan karena warga binaannya kaget.

“Akibat menyerang dengan batu dengan massa yang begitu banyak, teman teman dari Polres Majene ini kabur, lari, dan saat itu sudah malam, penerangan juga terbatas, dan mereka tidak tahu medan. Jadi ada yang masuk ke jaring futsal, ada yang masuk ke blok hunian, ada yang jatuh ke got, karena got kita terbuat dari tembok dan ada juga yang tersungkur berkali kali, untuk menyelamatkan diri dari lemparan batu,” terangnya.

Dia juga menjelaskan soal alasan lolosnya senjata masuk ke dalam lapas. Indra menyebut dua polisi yang awal telah menitipkan senjata. Sementara Kasat Majene berada di area depan menunggu.

“Ketika itu, dua polisi yang masuk memang telah menitipkan senjata. Pak Kasat kan kita tidak tahu, menurut anggota mereka tidak tahu menerobos masuk, beliau membawa senjata dan tanpa ada basa-basi, tiba tiba spontan masuk ke dalam menembak. Harusnya kalau kita periksa sih, mungkin kita tegur untuk tidak bawa masuk ke dalam,” ungkapnya.

“Tapi ini kan spontan masuk, artinya beliau sudah 2 jam lebih di dalam lapas. Kalau mungkin baru datang masuk, ini sudah ada prosedur di situ. Kita sudah ada komunikasi dalam rangka apa kemari, kemudian bawa senjata mohon dilepas. Tapi, karena dia di depan belum masuk sekuriti,” imbuhnya.

Dia kembali menyebutkan, seandainya tidak ada tembakan, saat itu kondisi keamanan Lapas Maros aman-aman saja. Suara tembakan dari polisilah yang membuat para tahanan terganggu.

“Hari ini sejak tadi malam ada Propam dari Polres Majene sudah mengambil pengambilan data-data dalam rangka mengklarifikasi kejadian sebenarnya, dan anak-anak sudah beraktivitas sebagaimana mestinya kembali ke blok dan dipastikan tidak ada lagi gangguan keamanan susulan,” tegas Indra.

Anggota Polres Dikeroyok Napi di LP Maros Dipicu Tembakan PolisiKondisi di LP Maros (Opik/detikcom)

Pemukulan itu terjadi saat 3 polisi tersebut datang ke Lapas Maros, Minggu (6/10), untuk menangani kasus penipuan yang diduga melibatkan napi dalam lapas. Dalam kejadian itu, Kasat Reskrim Polres Majene AKP Pandu Arif Setiawan dan 2 anggotanya terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY