Anies Baswedan klaim warga Jati Padang setuju dipindah karena bosan kebanjiran

0

Jakarta, Pelita.Online – Sejak awal Desember, hujan rutin mengguyur kawasan jakarta dan sekitarnya. Kondisi ini membuat ruas jalan di Ibu Kota bolak balik terendam banjir.

Di beberapa lokasi, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan hunian warga kemasukan air. Salah satunya karena air meluber akibat tanggul kali jebol. Seperti yang terjadi di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sudah berulang kali dilakukan perbaikan, namun tanggul kembali jebol. Jalan tengahnya, Pemprov DKI Jakarta harus segera melebarkan kali dan hunian di bantaran tertibkan.

Gubernur DKI Jakarta, anis baswedan, mengaku sudah berbicara dengan warga soal rencana penertiban tersebut. Dia mengklaim warga telah setuju.

“Secara umum saya bicara sama warga semua yang tinggal di tepian situ. Rata-rata sudah menyadari bahwa tidak ada pilihan lain selain melebarkan sungai mengembalikan lagi hak tata sungai itu dan tidak diduduki dan ditempati rumah,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/12).

Dia sangat yakin warga Jati Padang juga setuju untuk ditata. “Mau ditata,” tegasnya.

Soal ganti rugi yang akan diberikan Pemprov DKI, Anies mengaku belum bisa merinci seperti apa. Namun yang pasti, kata Anies, dalam dialognya dengan warga Jati Padang, telah diberikan pemahaman jika mereka tetap bertahap akan terus menderita karena saban tahun kebanjiran berulang kali.

“Saya katakan pada semua, ini bukan soal Perda tentang Tata Ruang saja. Ini soal anda mau beri manfaat atau anda mau berikan penderitaan pada tetangga sendiri. Jadi kalau tetap seperti ini, ya semua warga di kampung ini akan tetap menderita ya teruskan. Tapi hampir semua bilang ya Pak kami sudah tak mau lagi,” beber Anies.

Warga terdampak penertiban tentunya akan direlokasi ke sejumlah rusun. Anies mengaku belum punya gambaran akan memindahkan mereka ke mana, namun dia pastikan tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka saat ini.

“Beda-beda, nanti kita lihat seperti apa luasnya sebelum bicara mereka akan ke mana. Tidak terlalu jauh,” kata dia.

Semua rencana itu masih terus dimatangkan, sehingga dia belum tahu kapan warga bantaran bisa direlokasi. Sebab saat ini, dia menargetkan bagaimana musim hujan kini warga bisa diselamatkan dari banjir.

Merdeka.com

LEAVE A REPLY