Apa Sebab Mesin Kendaraan Mati Saat Melintas di Rel Kereta?

0

pelita.online – Kasus mesin mobil mendadak mati di perlintasan rel sehingga berujung kecelakaan lalu lintas dengan kereta sudah acap terjadi. Bahkan tidak jarang peristiwa demikian turut memakan korban.
Penyebab mesin mati mendadak saat melintas di perlintasan kereta kerap disebut karena adanya medan magnet pada rel.

Menurut Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian LIPI (Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia), rel kereta memang memiliki emisi elektromagnetik. Artinya ada kabel penghantar arus listrik yang terpasang.

Kabel tersebut dikatakan tidak kompatibel dengan mesin mobil. Terlebih jika kereta api hendak melintas di sekitar jarak 600 meter.

Arus listrik kemudian menghantarkan medan magnet yang tinggi. Medan magnet itu yang membuat putaran mesin mobil tiba-tiba mati saat melintas di atas rel kereta api.

Logikanya, ketika ada arus listrik yang mengalir pada rel kereta bersentuhan dengan benda elektromagnetik yang tidak kompatibel, maka berpotensi menghasilkan emisi di atas ambang batas.

Paparan dari emisi tersebut yang membuat sistem kelistrikan benda lain mati.

Dalam hal ini Electronic Control Unit (ECU) yang menjadi “otak” mobil berhenti bekerja. Akhirnya mesin mobil mogok tidak bisa bergerak di perlintasan dan kecelakaan pun tak bisa dihindari.

Sementara itu, KAI berargumen penyebab dari mobil macet di atas rel kereta api disebabkan medan magnet yang dihantarkan dinamo lokomotif ke rel kereta api bahkan dalam radius satu kilometer.

Itulah alasannya petugas menutup palang pintu bahkan ketika kereta belum terlihat.

Disebutkan juga, saat pengendara tidak memindahkan gigi mesin ke putaran lebih rendah, maka putaran mesin dinamo dan koil dapat mati akibat medan magnet dari lokomotif tersebut.

Kemudian ada faktor lain yang membuat mobil macet saat melintas di rel kereta yaitu faktor psikis. Kondisi ini membuat pengendara panik dan tidak bisa berpikir jernih.

Mengutip situs Daihatsu Indonesia, siapapun yang terjebak pada kondisi ini pasti histeris dan ketakutan. Terlebih pada mobil dengan transmisi manual.

Perpindahan kopling dan gas akibat panik jadi tidak stabil dan membuat mesin mobil mati dan sulit dinyalakan.

sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY