Pelita.Online, Jakarta — Polisi berhasil mengungkap kebakaran yang menewaskan tiga penghuni rumah di Kampung Sukasirna, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/2) lalu. Tiga orang tewas itu, yakni Jamaludin (37) dan istrinya, Iis (28), serta anak tirinya, Rahayu (10) yang sebelumnya diduga sengaja bakar diri karena terlilit utang.
Dari hasil penyelidikan dan autopsi terhadap ketiga jenazah diketahui bahwa kasus ini bukan bakar diri, melainkan pembunuhan. Hasil autopsi menunjukkan ada cedera di leher Iis.
Kapolsek Cikembar Ajun Komisaris I Djubaedi di Sukabumi menjelaskan, Jamaludin diduga membunuh istrinya terlebih dulu sebelum akhirnya membakar diri.
“Dari hasil autopsi, korban Jamaludin terlebih dahulu membunuh istrinya Iis. Ini terungkap dari hasil otopsi yang menyebutkan bahwa tulang leher Iis patah akibat cekikan Jamal,” kata Djubaedi, Jumat (22/2) dikutip Antara.
Lihat juga: |
Djubaedi menambahkan, Jamaludin diduga sempat terjadi cekcok dengan Iis sesaat sebelum kebakaran terjadi. Diduga istrinya mencoba keluar kamar, namun ditahan oleh Jamal dengan cara dicekik hingga tulang lehernya patah.
“Setelah itu Jamal menyiramkan bensin dan membakar diri serta anak tirinya,” ujar dia.
Diduga motif kejadian ini karena Jamaludin terlilit utang dan tidak bisa membayar. Karena utang tersebut pula Jamaludin dicari-cari orang. Akibatnya rumah tangga Jamaludin-Iis terancam kandas.
Sementara itu jasad Iis dan Rahayu sudah dikembalikan ke keluarga untuk dikebumikan Sukasirna. Sedangkan jasad Jamaludin dibawa keluarganya ke Depok, Jabar, karena pihak keluarga Iis menolak jasad Jamaludin dikebumikan di Sukasirna.
Sebagai informasi, kebakaran terjadi di Kampung Sukasirna, Desa/Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (20/2) sekitar pukul 02.00 WIB. Petugas pemadam kebakaran yang dibantu TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar berhasil memadamkan api beberapa jam kemudian.
Di lokasi, petugas menemukan tiga jenazah yang saling berpelukan dengan tubuh yang sudah hangus terbakar dan langsung dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Cibadak untuk dilakukan autopsi.
CNN Indonesia
