Biden Bakal Ganti Kebijakan Trump: AS Kembali Masuk WHO

0

Pelita.online – Presiden terpilih Amerika Serikat periode 2020-2024, Joe Biden telah mengumumkan beberapa kebijakan. Dia menjanjikan mengembalikan AS menjadi anggota WHO, juga dalam Kesepakatan Iklim Paris.

Melalui akun Twitter pribadi pada 5 November 2020 waktu setempat, Biden menyampaikan rencana untuk kembali bergabung dalam Kesepakatan Iklim Paris.
Ia mengutip cuitan informasi dari sebuah media yang menginformasikan bahwa Amerika Serikat resmi keluar dari Kesepakatan Iklim Paris.
“Hari ini, pemerintahan Trump secara resmi meninggalkan Kesepakatan Iklim Paris. Dan tepat 77 hari nanti, pemerintahan Biden akan kembali bergabung,” kata Biden.

Presiden Donald Trump–yang juga menjadi calon petahana dalam Pilpres AS 2020–telah membawa AS keluar dari Kesepakatan Iklim Paris tiga tahun lalu.

Keluarnya AS dari kesepakatan global untuk melawan perubahan iklim itu mulai berlaku tepat pada 4 November 2020.

Biden juga berjanji akan mengembalikan Negeri Paman Sam dalam keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal tersebut juga ia lontarkan melalui akun Twitter pribadi pada 8 Juli 2020. Biden berkata orang Amerika lebih aman ketika ikut dalam memperkuat kesehatan global.

“Pada hari pertama saya sebagai Presiden, saya akan bergabung kembali dengan @WHO dan memulihkan kepemimpinan kita di panggung dunia,” tulis Biden.

Rencana Trump untuk mengakhiri hubungan antara AS dengan WHO sendiri telah disampaikan akhir Mei lalu. Hal itu sebagai buntut atas kekecewaan AS terhadap kegagalan WHO dalam mengatasi penyebaran virus corona.

Sebelum putus hubungan, AS telah lebih dulu menghentikan donasi Negeri Paman Sam untuk WHO.

AS menyumbangkan US$445 juta kepada WHO setiap tahun dari total US$4,8 miliar bujet lembaga itu. Jumlah tersebut yang terbesar dari negara lain.

Trump berulang kali menuding WHO bias terhadap China, negara tempat virus corona pertama kali terdeteksi dan menyebar.

Trump juga menganggap WHO tidak serius menanggapi wabah corona di China hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Trump bahkan menyebut WHO sebagai boneka China karena dinilai terus membelanya.

Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Infografis Prediksi Kebijakan Joe Biden
Paling anyar saat menyampaikan pidato kemenangan,Biden mengatakan bahwa AS akan mulai berbenah dalam menanganipandemi corona.

AS terus menerus alami lonjakan kasus Covid-19, bahkan menjadi negara dengan kasus dan kematian terbanyak di dunia.

Biden berkata bahwa sudah saatnya Amerika Serikat berpegang pada pendapat para ahli dalam menangani corona.

“Saudara-saudara, kerja kita dimulai dengan mengendalikan virus corona,” katanya dalam pidato tersebut.

“Pada Senin, saya akan mengumumkan nama-nama ilmuwan dan ahli sebagai penasihat transisi untuk menjadikan Rencana Penanganan Covid,” tuturnya.

Trump adalah orang yang dikatakan ahli sangat menyepelekan virus ini. Ia bagai acuh terhadap protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh WHO.

Dirinya hampir selalu tidak memakai masker saat hadir di acara publik, lalu dalam kampanye kepresidenan ia membiarkan pendukungnya berdesakan–mengabaikan perintah jaga jarak.

Meski ada beberapa hal yang akan diputar Biden dalam masa kepemimpinannya. Ia diprediksi akan melanjutkan kebijakan Trump sebelumnya yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah satu yang menyampaikan prediksi tersebut adalah mantan kepala intelijen Arab Saudi dan Pangeran Turki, Al Faisal.

“Saya pikir Tuan Biden sebagai presiden tidak akan mundur dari upaya Tuan Trump mendorong Amerika terkait Yerusalem, Dataran Tinggi Golan, atau yang disebut Kesepakatan Abraham,” katanya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY