Bisnis Ferrari Kebal dari Virus Corona

0

Pelita.online – Ferrari, produsen mobil mewah asal Italia boleh jadi menghentikan operasional seiring kebijakan karantina wilayah (lockdown). Namun, bisnis Ferrari dinilai tak akan terlalu berpengaruh dari wabah virus corona Covid-19.

Dikutip dari Forbes, Sabtu (11/4/2020), otomotif global menjadi salah satu industri yang terhantam paling keras oleh corona. Namun, Ferrari cukup kebal.

Sejak akhir Maret 2020, harga saham Ferrari justru melesat 21 persen menjadi 157 dolar AS per lembar. Padahal, saham-saham seperti General Motors dan Ford amblas masing-masing 36 persen dan 43 persen untuk periode yang sama.

“Ini karena Ferrari merupakan produsen mobil mewah yang padat modal,” kata Analis JPMorgan, Ryan Brinkman.

Merek Ferrari sudah terkenal terutama karena partisipasi dan performanya dalam ajang Formula One. Kinerja Ferrari secara bisnis, kata Brinkman, terus membaik karena profit marjin yang naik dan loyalitas konsumen yang berasal dari kalangan atas.

Ferrari mengkhususkan diri untuk memproduksi mobil dalam rentang harga 200-300 ribu dolar AS. Konsumen sudah terbiasa menunggu mobil jadi hingga satu tahun.

Sejauh ini, belum ada pesanan yang dibatalkan meski pabrik berhenti beroperasi. Jumlah karyawan yang sedikit juga membuat produsen supercar itu tak terlalu pusing dengan beban operasional selama lockdown. “Permintaan masih tinggi, jauh di atas suplai,” kata Brinkman.

Piero Ferrari saat ini menjadi pemegang saham terbesar Ferrari di Wall Street dengan kekayaan mencapai 3,4 miliar dolar AS. Perusahaan tersebut didirikan oleh ayahnya, Enzo pada 1939.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY