Manado, Pelitaonline.id – Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara (Sulut) menurunkan harga eceran tertinggi (HET) beras operasi pasar (OP) Bulog di provinsi itu menjelang Ramadhan 1437 Hijriah.
“Pemerintah telah menurunkan HET beras OP Bulog dari Rp8.400 per kilogram (kg) menjadi Rp7.900 per kg,” kata Kepala Perum Bulog Divis Regional (Divre) Sulut Sabarrudin Amrulla di Manado, Senin.
Dia mengatakan, pihaknya sudah mulai memberlakukan harga OP Beras itu di Kota Manado sejak 21 Mei 2016.
“Pemerintah menurunkan HET OP Beras Bulog untuk menjaga kestabilan harga beras menjelang perayaan hari besar keagamaan yakni Idul Fitri,” jelasnya.
Sabarrudin menjelaskan hal itu juga agar harga beras semakin terjangkau oleh masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijriah.
Ia menyebutkan stok beras Perum Bulog Divre Sulut cukup untuk lima bulan ke depan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Stok beras Bulog Sulut mencapai 20.000 ton dan dapat memenuhi kebutuhan hingga Oktober 2016,” katanya.
Dia mengatakan masyarakat penerima beras sejahtera (rastra) di Sulut rata-rata sebanyak 4.000 ton setiap bulannya sehingga beras sebanyak 20.000 ton mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di Sulut hingga lima bulan ke depan.
“Bulog akan terus menjaga ketahanan stok sehingga kebutuhan masyarakat di Sulut mampu dipenuhi dengan baik, dan tidak terjadi kelangkaan yang mengakibatkan peningkatan harga beras,” katanya.
Bulog akan secepatnya memasok beras dari Makassar dan daerah lainnya jika stok mulai berkurang.(an/es)
