Cerita Gubernur Sulsel Ganti Ponsel Mahasiswa yang Hilang Saat Demo

0

Pelita.online – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah sempat meninjau langsung unjuk rasa mahasiswa di Kota Makassar pada Selasa (25/9). Nurdin pun sempat menggantikan ponsel mahasiswa yang hilang saat demo.

“Ada mahasiswa yang protes karena waktu digiring semua masuk ke dalam Kantor DPRD handphone-nya jatuh dan hilang. Itu juga saya sudah gantikan, saya gantikan secara pribadi,” kata Nurdin saat dihubungi wartawan, Rabu (25/9/2019).

“Saya langsung gantikan saya bilang ‘beli handphone baru dek’. Karena dia kebingungan bagaimana menghubungi siapa-siapa. Sudah kita gantikan,” lanjutnya.

Nurdin memastikan tidak ada dampak yang signifikan akibat aksi mahasiswa di Kota Makassar pada Selasa (24/9) kemarin.

“Tapi kemarin tidak terjadi apa-apa. Yang kita syukuri tidak ada korban jiwa,” paparnya.

Nurdin pun mengaku sempat terjun langsung ke lokasi aksi dan memberikan pengertian kepada mahasiswa. Nurdin pun sempat menerima laporan langsung dari mahasiswa soal aksi yang dilakukan.

“Jadi adik-adik ini sudah mengatakan, ‘Pak Gubernur kita mohon maaf, tidak ada niat kita mau merusak pak, jadi kami ini sama sekali tidak (niat merusak). Kita mau ini demo damai menyampaikan harapan kita pada pemerintah tapi tiba-tiba saja ada orang menyerang kita. Terus ada yang melempar, merusak pagar apa segala, itu bukan kami,’ dia bilang,” imbuhnya.

Menanggapi laporan mahasiswa tersebut, Nurdin mengingatkan agar mahasiswa berhati-hati terhadap provokator yang melakukan provokasi saat aksi. Nurdin juga sempat berkoordinasi dengan sejumlah rektor agar meminta mahasiswa yang beraksi hingga malam untuk pulang.

“Jadi saya bilang, ‘oke dek, jadi ini pengalaman yang sangat berharga bagi kita, kadang niat baik kita, kadang ada yang tunggangi juga. Jadi sekarang kita bubar’, sudah langsung bubar semua, pulang. Dia protes ada yang ditahan beberapa teman-temannya di dalam Kantor DPRD itu juga sudah kita kembalikan semua. Saya bilang kita kembalikan saja,” paparnya.

Diungkapkannya, ada juga aksi mahasiswa di beberapa titik yang bentrok dengan masyarakat. Hal ini karena masyarakat sudah merasa terganggu dengan aksi mahasiswa yang berlangsung hingga malam.

“Tadi malam itu di depan UIN (Alauddin), Unismuh, itu kan masih terjadi (bentrok) antara masyarakat dan mahasiswa. Masyarakat juga sudah marah karena jalan ditutup, macet, makanya saya minta rektor, UIN, Universitas Islam dengan Universitas Muhammadiyah segera masukkan semua anak-anaknya di dalam kampus. Jadi nggak ada yang keluar. Jadi beberapa jam kemudian sudah mulai kondusif,” ungkapnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY