Corona Mewabah, Produksi Hand Sanitizer dari Arak Bali Ditarget 10.000 Liter

0

Pelita.online – Program Studi Farmasi Universitas Udayana (Unud) akan memproduksi hand sanitizer berbahan dasar arak. Produksi tersebut ditarget mencapai 10.000 liter.

Ketua Program Studi (Prodi) Farmasi Unud, Dewa Ayu Swastini mengatakan, untuk membuat hand sanitizer alami ini, pihaknya telah menerima 4.000 liter arak dari Polda Bali. Arak tersebut hasil sitaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian se-Bali.

Dikatakan dia, produksi hand sanitizer menjadi salah satu upaya tanggap terhadap kelangkaan produk tersebut di pasaran semenjak meningkatnya jumlah kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 di Bali.

Namun demikian, dia mengatakan produksinya tidak bisa cepat. Karena kadar dari minuman beralkohol itu berbeda-beda, maka harus melalui proses distilasi terlebih dulu untuk menyamakan kadar.

“Yang membuat lama selama proses ini adalah proses distilasinya. Dengan alat yang kita punya, kita bisa distilasi 20 liter minuman beralkohol untuk 200 liter hand sanitizer,” katanya melalui keterangan pers kepada media, Jumat (3/4/2020).

Dia menjelaskan, untuk menghasilkan ramuan bio-hand sanitizer ini, alkohol hasil distilasi arak tersebut akan dicampur dengan vopidon iodine, minyak cengkeh, dan minyak mint.

Dengan demikian penggunaan hand sanitizer tidak akan menyebabkan iritasi dan kulit kering, karena kadar alkohol yang kecil dengan adanya tambahan bahan-bahan alami tersebut.

“Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan vopidon iodine memperkuat efek membunuh virus. Bahkan, 0.2 persen vopidon iodine mampu membunuh virus hanya dalam waktu 4 detik. Penambahan minyak cengkeh dan minyak mint berfungsi sebagai antibakterial sekaligus penambah aroma,” katanya.

Menurutnya, setelah selesai diproduksi, bio-hand sanitizer yang diberi merek UCare ini akan diserahkan kepada Polda Bali untuk didistribusikan kepada masyarakat.

Selain hand sanitizer, Prodi Farmasi juga memproduksi formulasi cairan disinfektan yang digunakan untuk sterilisasi area publik. Formulasi cairan disinfektan terbuat dari air dan natrium hipoklorit dengan kadar 5,25 persen.

“Untuk membunuh bakteri, kita perlukan 0,1 sampai 0,5 persen sudah cukup. Dari 5.000 liter kapasitas water canon, kita berikan natrium hipoklorit dengan kadar 5,25 persen sebanyak 100 liter dan ditambahkan 4.900 liter air biasa,” katanya.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY