Deretan Temuan Tim WHO soal Asal Mula Virus Corona di China

0

Pelita.online – Misi tim ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Wuhan, China untuk mencari asal mula kemunculan dan penyebaran virus corona telah rampung setelah invetigasi berlangsung selama sebulan.

Banyak pihak kecewa lantaran hasil penyelidikan tim WHO dinilai gagal menjawab pertanyaan utama yakni bagaimana virus Covid-19 bisa muncul dan menyebar di Kota Wuhan.

Tim WHO berada di Wuhan sejak 14 Januari lalu dengan tetap diawasi ketat oleh pihak berwenang China.

 

Meski begitu, tim yang terdiri dari 17 ilmuwan WHO dan 17 ilmuwan China itu juga dikabarkan bisa mengumpulkan beberapa kesimpulan baru. Berikut beberapa hasil temuan investigasi tim WHO di Wuhan

Bukan dari Kebocoran Lab

Tim WHO yang meneliti asal Covid-19 di Wuhan membantah kemungkinan virus berasal dari kebocoran laboratorium seperti sejumlah rumor yang selama ini beredar.

Kepala tim WHO yang meneliti ke Wuhan, Peter Ben Embarek, menuturkan kemungkinan kebocoran laboratorium tidak memerlukan penelitian lebih lanjut.

Meski gagal mengidentifikasi hewan sumber virus corona, tim WHO tersebut meyakini bahwa kelelawar menjadi hewan utama yang pertama menularkan Covid-19 ke manusia. Selain kelelawar, hewan mamalia lain juga dinilai bisa menularkan corona ke manusia.

Namun, hingga kini, tim WHO belum dapat menemukan bukti penular inang perantara.

Lewat Makanan Beku

Penelitian tim WHO juga mengungkap virus corona bisa terbawa dari makanan beku yang terkontaminasi virus serupa SARS itu. Hal itu membuka kemungkinan baru bahwa virus corona bisa jadi berasal dari luar Kota Wuhan.

“Kemungkinan jalur dari spesies hewan apapun sampai ke pasar Huanan, Wuhan, membutuhkan waktu yang sangat panjang dan berbelit-belit yang juga melibatkan pergerakan di perbatasan,” kata Embarek.

Pasar Huanan adalah pasar seafood dan hewan liar yang sebelumnya diduga menjadi tempat pertama kemunculan dan penyebaran virus corona.

Embarek menyebut identifikasi asal virus corona memang mengerucut pada sumber alami kelelawar, tetapi ia menganggap kecil kemungkinannya ada di Wuhan.

Embarek mengatakan tim sudah mengidentifikasi penyuplai produk makanan hewan beku termasuk hewan liar di China sebagai langkah awal penelitian lebih lanjut.

“Jadi ada potensi melanjutkan petunjuk ini dan melihat lebih jauh rantai pasokan dan hewan yang disuplai ke pasar,” kata Embarek.

Embarek mengatakan virus corona memang bisa bertahan pada kondisi ekstrem dingin dan beku. Meski begitu, ia dan timnya belum bisa memastikan apakah virus corona yang terdapat pada kondisi seperti itu bisa menular ke manusia.

Beberapa waktu lalu, pemerintah China sudah pernah mengatakan transmisi virus bisa terjadi melalui makanan beku. Beijing bahkan berulang kali melakukan inspeksi dan pemeriksaan corona terhadap pelabuhan dan makanan impor setelah menemukan jejak virus corona pada beberapa kemasan makanan beku impor.

Penularan 5 Kali Lebih Besar

Tim WHO memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi corona di Wuhan 5 kali lebih besar dari laporan pemerintah China di awal virus itu menyebar sekitar Desember 2019.

Berdasarkan laporan para ahli China saat melakukan inspeksi, terdapat 174 kasus Covid-19 di Wuhan pada Desember 2019. Namun, Embarek dan timnya memperkirakan kemungkinan virus itu sudah menjangkiti lebih dari 1.000 warga Wuhan di waktu tersebut.

“Virus itu beredar luas di Wuhan pada Desember, ini adalah temuan baru,” katanya seperti dikutip dari CNN.

Tim investigasi juga sempat berbicara dengan pasien pertama Covid-19. Pasien pertama ini adalah seorang pekerja kantoran berusia 40-an tahun, tanpa catatan riwayat perjalanan, dan dilaporkan terinfeksi pada 8 Desember.

Temuan tersebut semakin memperkuat spekulasi yang menganggap Covid-19 menyebar di China jauh sebelum pertengahan Desember 2019.

Embarek dan timnya juga berhasil mengumpulkan 13 urutan genetik berbeda dari virus SARS-COV-2 sejak Desember 2019.

Pemeriksaan urutan genetik ini bakal dicocokkan dengan data pasien yang lebih luas di China sepanjang 2019. Sehingga, bisa memberi petunjuk bagaimana dan kapan virus ini menular sebelum Desember.

Embarek mengatakan, “beberapa dari mereka berasal dari pasar Huanan, sebagian lain tidak terkait dengan pasar.”

Sumber : Cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY