Dikecam, Google Sebut Bot Suara Duplex Akan Perkenalkan Diri

0
Google Duplex merupakan bagian dari kecerdasan buatan Google Assistant (REUTERS/Stephen Lam)

Pelita.Online –  Google sebelumnya sempat memamerkan Google Duplex di gelaran konferensi tahunan Google I/O bulan lalu. Duplex adalah bot suara dari Google Assistant yang bekerja dengan kecerdasan buatan.

Alih-alih hanya berkomunikasi dengan teks seperti bot lainnya, bot Google ini berbicara layaknya manusia biasa. Saat didemonstrasikan, gaya bicara bot ini sangat natural layaknya manusia. Ia dapat menirukan gaya bicara manusia mulai dari gumaman, hingga nada bicara.


Tapi kecanggihan bot ini malah mengundang kecaman terkait privasi dan etika. Banyak yang menanyakan bagaimana cara kerja bot tersebut. Bagaimana penerima telepon bisa membedakan apakah yang menelepon mereka adalah bot atau manusia?

Menanggapi pertanyaan tersebut perusahaan induk Google, Alphabet, memberi penjelasan. Mereka menyebut bahwa saat melakukan telepon, Duplex akan memperkenalkan diri sebagai Google Assistant, alias asisten suara Google.
Duplex juga akan memberitahu bahwa sambungan telepon ini akan direkam. Hanya saja, perekaman pembicaraan hanya dilakukan di wilayah aturan hukumnya memperbolehkan hal tersebut.

Hal ini diungkap Alphabet kepada para karyawannya pada pertemuan karyawan mingguan Google TGIF, seperti dilaporkan sumber Bloomberg, Sabtu (19/5). Google menolak berkomentar mengenai hal ini.

Saat pertama kali memamerkan Duplex, layanan asisten suara itu melakukan pengujian dengan menelepon salon dan restoran untuk melakukan pemesanan tempat.

Dua hari setelah demo dilakukan, Google menyebut bahwa mereka yang menerima telepon dari Duplex akan bisa mengidentifikasi dengan tepat bahwa mereka ditelepon oleh bot.

Minggu lalu, kembali para eksekutif Alphabet menyebut bahwa mereka telah memikirkan soal identifikasi bot dan masalah etika yang mungkin muncul dengan adanya teknologi ini.

Dalam blognya, Google menyebut bahwa Duplex bisa digunakan secara komersial oleh bisnis. Misal untuk menjawab panggilan telepon dan pesanan tempat dari pelanggan. Sehingga mereka tak perlu menempatkan pegawai khusus dan pelatihan untuk layanan tersebut. (eks)

cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY