Dukung Vaksin Nusantara, Komisi IX: Jangan Cuma Bikin Heboh

0
Row of vials with medication and syringe on white methacrylate table with window background. Horizontal composition. Front view. (FOTO: 123rf/David Izquierdo Roger)

Pelita.online – Pengembangan vaksin Nusantara yang inisiasi mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mendapat dukungan dari anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Heryawan.

“Saya mendukung penuh adanya pengembangan vaksin di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan Inpres Nomor 6 Tahun 2016,” kata Netty kepada Beritasatu.com, Minggu (21/2/2021).

Meski memberi dukungan, Natty mengatakan, sebetulnya wacana vaksin Nusantara bukan yang pertama. Sebelumnya sudah ada vaksin Merah Putih yang digadang-gadang dan dipromosikan oleh pemerintah.

Oleh karena itu, Netty mendorong tim vaksin Nusantara untuk membuktikan bahwa vaksin tersebut berhasil memenuhi standar dan rekomendasi ilmiah. Dengan begitu, kehadirannya tidak sekadar membuat heboh.

“Buktikan saja dulu sampai vaksin Nusantara ini berhasil memenuhi standar dan rekomendasi ilmiah. Jangan sampai hanya riuh pada tataran seremoni dan selebrasi,” cetusnya.

Lanjut Netty, apabila secara uji klinis berhasil tentu akan menjadi kebanggaan nasional di tengah perlombaan vaksin global. Hal ini tentu membuat Indonesia masuk ke dalam salah satu negara pembuat vaksin dan bukan sekadar pengimpor vaksin.

Ketua Tim Covid-19 Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR ini juga mengatakan setiap vaksin yang dikembangkan apapun namanya harus melalui tahapan uji klinis sebagaimana standar yang berlaku.

“Ini harus dibuktikan dengan data uji klinis. Mulai dari kecocokan, keamanan, hingga terakhir tingkat keampuhannya. Saya mendengar saat ini vaksin Nusantara sudah akan masuk uji klinis II. Tentu publik bertanya-tanya, dan ingin diperlihatkan, serta di-update data uji klinis I-nya. Dengan demikian, ini tidak hanya sekadar klaim akan tetapi bisa dibuktikan dengan data,” ujarnya.

Netty juga meminta semua pihak untuk menahan diri dari berkomentar maupun membuat pernyataan yang justru memperkeruh suasana. Pasalnya, kata dia, sering kali sesuatu dalam percakapan publik tiba-tiba menjadi heboh dan viral, tetapi setelah itu tidak ada lagi perkembangan dan kelanjutannya.

“Oleh karena itu, saya meminta agar pengembangan vaksin ini bisa fokus dan mengurangi pernyataan-pernyataan yang berlebihan. Fokus saja pada pengembangan vaksin. Kalau memang perlu untuk memberikan informasi perkembangan harus disertai dengan data yang bisa dibuktikan,” pungkasnya.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY