Pelita.Online – Istilah sandang, pangan, dan papan sebagai Basic Needs (kebutuhan dasar) sudah tidak berlaku lagi untuk Properti (papan), dimana sejak awal tahun 1990-an, properti terutama yang Strata Title, baik apartemen, office building, maupun trade centre, mulai semarak dipasarkan. Hal ini menciptakan alternatif (objek) baru dalam masyarakat investor, sebagaimana deposito, valas, emas (logam mulia) atau obligasi, yang terlebih dahulu tersedia.
Sebagai objek investasi properti, khususnya Strata Title (Rumah Susun) dianggap lebih menjanjikan. Hal itu karena lokasinya yang rata-rata strategis,
permintaan sewa juga tinggi, sehingga property value-nya tetap meningkat.
Memilih investasi properti, seperti apartemen, office building, trade centre, dan Kondotel juga menarik, karena masing-masing mempunyai kelebihannya
tersendiri, tergantung pangsa dan kondisi pasarnya. Contohnya, untuk ruang perkantoran di tahun 2018 ini terjadi penurunan permintaan yang signifikan,
yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi secara nasional, demikian pula dengan permintaan Apartemen yang kebanyakan mengincar sewa dari para
expatriate.
Sedangkan untuk Kondotel, kondisinya akan tetap lebih stabil karena mengandalkan pengunjung dari luar daerah/negeri, apalagi jika
letaknya di pusat pariwisata seperti di Bali, tentunya sangat menjanjikan, apalagi dikelola oleh operator dengan brand international yang telah
mempunyai network untuk mendatangkan tamu-tamu. Namun pengecualiannya adalah jika terjadi hal tak terduga seperti bencana alam
letusan Gunung Agung pada bulan Juli yang lalu, tentunya akan mempengaruhi okupansi Kondotel dalam jangka waktu tertentu.
Investasi Kondotel selain mendapat penerimaan profit sharing dari rental pooling (tanpa harus "repot" mencari penyewa sebagaimana di apartemen), juga kondisi Unit Properti akan terawat dengan baik, termasuk tetap dapat kita menikmatinya dalam waktu tertentu (free stay). Jadi tunggu apalagi, ayo berinvestasi di Kondotel. (RZ)
Erwinkallonews.com
