FDA Izinkan AstraZeneca Lanjutkan Uji Klinis Vaksin Covid-19

0
A picture shows British pharmaceutical company AstraZeneca's manufacturing site in Macclesfield, northwest England, on May 8, 2014. British drugmaker AstraZeneca said it was targeting annual revenues of more than $45 billion (32 billion euros) by 2023, upping its defence against a takeover bid from US rival Pfizer. AFP PHOTO/ANDREW YATES (Photo credit should read ANDREW YATES/AFP/Getty Images)

Pelita.online – Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada hari Rabu lalu (21/10/2020) mengizinkan AstraZeneca kembali meneruskan uji vaksin Covid-19. Keputusan ini diberikan setelah studi University Bristol menemukan bahwa vaksin berhasil menunjukkan tanda-tanda positif dalam membangun imunitas tubuh.

Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah vaksin ini bisa mengatasi Covid-19. Akhir tahun ini, AstraZeneca berharap dapat mengetahui apakah vaksin yang dikembangkannya ampuh atau tidak melawan Covid-19, melalui uji klinis tahap tiga.

Sebelumnya AstraZenece menghentikan uji klinis global pada 8 September karena ditemukan peserta uji klinis yang menderita penyakit misterius. Ternyata pasien menderita komplikasi langka transverse myelitis.

Tes dilanjutkan pada 12 September di Inggris, tetapi FDA melakukan investigasi terpisah secara independen.

Saham raksasa farmasi asal Inggris AstraZeneca berubah negatif pada perdagangan Rabu (21/101/2020) setelah otoritas kesehatan Brasil, Anvisa, mengatakan seorang relawan dalam studi uji klinis tahap akhir vaksin corona meninggal.

Universitas Federal Sao Paulo, yang membantu uji coba tahap 3 di Brasil secara terpisah mengatakan bahwa relawan itu adalah orang Brasil, menurut Reuters.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Universitas Oxford, yang mengembangkan vaksin dengan AstraZeneca, mengatakan kasus di Brasil tidak menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan uji klinis.

“Peninjauan independen selain regulator Brasil telah merekomendasikan bahwa penelitian dilanjutkan,” kata juru bicara Oxford Alexander Buxton.

Oxford tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kematian relawan tersebut.

 

Sumber : Beritasatu.com

LEAVE A REPLY