Pelita.online – Rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang pengalihan subsidi gas elpiji 3 kilogram (kg) dinilai akan berimbas pada kenaikan harga gas bersubsidi tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Pemprov Sumsel akan mengambil langkah serta kebijakan untuk meringankan beban masyarakat.
“Rencana pemerintah pusat tersebut pasti sudah punya hitung-hitungan sendiri,” ujar Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Sumsel, M Iqbal Alisyahbana kepada SINDOnews, Selasa (21/01/2020).
Untuk bantuan dari Pemprov Sumsel, kata Iqbal, anggaran tahun 2020 telah dihitung di akhir tahun 2019 lalu, sedangkan rencana kenaikan harga gas 3 kg tersebut baru akan dilakukan pada pertengahan tahun 2020 mendatang.
“Kenaikan harga ini belum terjadi, jadi kita tidak bisa menganggarkan sesuatu yang belum terjadi, sifatnya anggaran memang seperti itu,” ungkapnya.
Menurutnya, jika rencana kenaikan harga gas 3 kg ini akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat, pihaknya memastikan akan mengambil langkah-langkah serta kebijakan untuk meringankan beban masyarakat.
“Jadi ini belum kita bahas, baik itu dengan DPRD maupun stakeholder lainnya karena kenaikannya sendiri belum terjadi. Selain itu, pemprov juga akan mendata para pengguna gas 3 kg ini agar program ini tepat sasaran,” tandasnya.
Sumber : Sindonews.com
