Gubernur Sulsel Siapkan Kapal Phinisi untuk Promosi ke Internasional

0

Pelita.online – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah meninjau pembuatan kapal phinisi di Kabupaten Bulukumba. Kapal tersebut nantinya akan dipakai untuk promosi kapal pinisi ke dunia internasional.

“Ini mau saya mau buat untuk promosi, jadi setiap ada tamu-tamu, kalau yang mau, (ada yang tanya) ‘di mana bikin kapal ini?’ Nah kita bawa ke sini (pembuatan kapal phinisi di Bulukumba),” ujar Nurdin saat meninjau pembuatan kapal pinisi di Pantai Mandala Ria, Bira, Bulukumba, Sulsel (11/11/2019).

Diketahui, kapal tersebut khusus dibuat oleh seorang warga, Haji Deppagalla yang merupakan relawan Nurdin saat Pilgub Sulsel 2018 lalu. Saat itu Deppagalla bernazar, jika Nurdin menang di Pilgub Sulsel maka dia akan membuatkan kapal pinisi untuk Nurdin.

“Mereka ini saya nggak tahu (apa sebabnya), dia fanatik sekali dengan kita, waktu kita berjuang (di Pilgub Sulsel), (dia) salah satu pejuang kita. Dan beliau memang sangat luar biasa ya,” katanya.

Namun Nurdin tidak ingin Deppagalla menanggung semua biaya pembangunan kapal. Setelah membangun bodi kapal dibuat oleh Deppagalla, Nurdin pun menanggung biaya desain interior kapal.

“Jadi waktu kita terpilih (sebagai Gubernur Sulsel) dia sampaikan ‘bahwa saya sudah jalankan nazar saya’. Tapi kan kita juga tidak mau gratis makanya dia bikinkan bodinya, interiornya saya yang nanti bikin sendiri interiornya,” imbuhnya.

Dikatakan Nurdin, kapal pinisi merupakan kapal khas warisan budaya Sulawesi Selatan yang memiliki nilai tinggi. Kapal ini banyak dipesan oleh berbagai negara dengan harga yang miliaran rupiah. Untuk itu kapal pinisi harus dipromosikan.

“Ini omsetnya luar biasa loh, bayangin satu kapal bisa miliaran rupiah, dan berapa tenaga kerja (dipekerjakan). Dan satu kearifan yang harus kita jaga adalah ini turun temurun,” tuturnya.

Uniknya kapal pinisi dibuat oleh pembuatnya tanpa adanya gambar rangka kapal terlebih dahulu. “Malah dia bingung (buatnya) kalau dikasih gambar,” kata Nurdin.

Nantinya kapal pinisi untuk Nurdin itu akan digunakan untuk menyambut tamu-tamu besar yang datang ke Sulsel. Mereka akan diajak keliling ke pulau-pulau di sekitar Kota Makassar untuk dikenalkan kapal pinisi dan pariwisata di Sulsel.

“Nanti tamu-tamu eksekutif kita, kita kasih lihat, kita kasih lihat pulau-pulau. Jadi kita ajak mereka lihat pulau-pulau, karena ini juga cepat (jalannya),” ungkapnya.

“Cantik nanti konsepnya ini, ini saya bilang dikasih lounge aja. Makanya nanti tamu-tamu eksekutif kita, kita bawa ke pulau-pulau dulu mampir ke situ,” lanjutnya.

Selain ingin agar kapal pinisi dikenal masyarakat luas, Nurdin juga ingin kawasan tempat pembuatan kapal phinisi di Pantai Mandala Ria jadi destinasi wisata. Pemprov Sulsel akan mempercantik kawasan pantai Mandala Ria dengan menghadirkan kebutuhan dasar seperti toilet untuk wisatawan. Akses jalan ke lokasi juga tengah diperbaiki.

“Saya datang ke sini (Pantai Mandala Ria) melihat, bahwa ini sesuatu yang sangat kita banggakan, tetapi sayang fasilitasnya belum memadai. Orang datang ke sini pesan kapal, pesan apa, toiletnya saja susah, akses (juga). Makanya ini (pembangunan jalan) bantuan provinsi, provinsi yang bangun,” tuturnya.

 Gubernur Sulsel Siapkan Kapal Pinisi Untuk Dipromosikan ke Internasional (Noval-detikcom) Gubernur Sulsel Siapkan Kapal Pinisi Untuk Dipromosikan ke Internasional (Noval-detikcom) Foto: Noval-detikcom

Nurdin juga prihatin tidak ada kapal pinisi khusus untuk wisatawan di kawasan wisata Bira, Bulukumba. Padahal kapal phinisi telah ada yang beroperasi di wilayah Labuan Bajo, NTT.

“Masa kita kalah dengan Labuan Bajo, padahal kita yang bikin Pinisinya, harusnya Bira ini pusatnya Pinisi. Adapun (ada juga) di tempat lain, itu kan hotel punya inovasi,” ucapnya.

 Gubernur Sulsel Siapkan Kapal Pinisi Untuk Dipromosikan ke Internasional (Noval-detikcom) Gubernur Sulsel Siapkan Kapal Pinisi Untuk Dipromosikan ke Internasional (Noval-detikcom) Foto: Noval-detikcom

“Yang kita lihat memang, ternyata orang lebih cenderung mencari kapal-kapal yang bisa (dipakai berlibur) sekeluarga di atas. Orang honey moon. Jadi ke Labuan Bajo Honey Moon tapi mereka kunjungan ke situ, selebihnya di kapal. keliling ke pulau-pulau, itu mahal,” pungkasnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY