Gunakan KM Ciremai, Ratusan Pengungsi Wamena Tiba di Makassar

0

Pelita.online – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah memastikan, anak-anak pengungsi usia sekolah dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, diberi jaminan kemudahan masuk sekolah.

“Selama ada di sini (Sulsel), anak-anak mudah masuk sekolah, tidak akan dipersulit,” kata Nurdin Abdullah didampingi pejabat Walikota Makassar, Iqbal Suaeb sesaat setelah menyambut kedatangan 353 pengungsi dari Wamena yang turun dari KM Ciremai sandar di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar pukul 16.10 WITA, Sabtu, (5/10).

Kata Nurdin Abdullah, dari bincang-bincang dengan warga pengungsi itu, mereka punya rencana akan kembali lagi ke Wamena suatu hari karena mereka punya aset di sana.

“Nanti proses pemulangannya juga akan diatur. Yang terpenting saat ini adalah obati dulu traumanya,” kata Nurdin Abdullah.

Dikatakan, jumlah pengungsi yang tiba hari ini melalui pintu masuk pelabuhan sebanyak 535 orang baik dewasa maupun anak-anak.

Sebanyak 209 orang diantaranya orang Sulsel dari berbagai daerah, 139 orang Minang, Sumatera Barat. Sisanya asal Poso, Sulawesi Tengah.

Bagi yang orang Minang langsung dijemput oleh warga Minang di Sulsel yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Minang(IKM) Sulsel dan ditampung di rusunawa kampus Unismuh Makassar yang akan melanjutkan perjalanan besok melalui bandara internasional Sultan Hasanudin.

Lainnya diarahkan ke asrama haji menunggu jemputan keluarga masing-masing atau dibantu proses pemulangannya ke kampung halaman jika tak ada keluarga yang menjemput.

Tapi sebelum pengungsi ini menyebar, mereka terlebih dahulu didata serta diberi makan dan minum.

Seperti yang diberitakan pada Kamis (3/10), Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan korban tewas dalam kerusuhan di Wamena bakal mendapat santunan Rp15 juta per orang. Santunan itu diserahkan kepada para ahli warisnya masing-masing.

“Jadi berapa pun itu yang menjadi korban meninggal, akan kami berikan santunan ahli waris sebesar Rp15 juta per jiwa, yang akan kami salurkan pada keluarga,” kata Agus di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Diketahui setidaknya 32 orang tewas dalam kerusuhan di Wamena, Senin 23 September lalu. Sementara sejak terjadi kerusuhan hingga Rabu(2/10) tercatat 11.646 orang telah meninggalkan Wamena.

Selain santunan untuk korban tewas, kata Agus, pemerintah pusat akan menyalurkan bantuan dana lewat program usaha ekonomi produktif (UEP). Menurutnya, bantuan ini diberikan kepada para pemilik warung atau tempat usaha yang terkena dampak kerusuhan beberapa waktu lalu.

“Toko-toko, warung-warung yang terdampak kerusuhan akan kami bantu, berupa dana stimulan,” ujarnya tanpa merinci berapa besaran dana bantuan dari UEP ini.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY