Hingga November 2020, Kasus Penembakan Senpi di New York Naik 95%

0
Police officers arrive at the scene of an active shooting in Jersey City, New Jerse, on December 10, 2019. - A shooting in a New York suburb not far from the Statue of Liberty left a police officer dead on Tuesday, and reports said several other people may have been killed during two hours of gunfire. The local prosecutor said that one officer was killed and three other people -- two of them police -- had been wounded in Jersey City, New Jersey, across the Hudson River from New York. Media reports said the Jersey City shooting began when an officer, investigating a homicide, approached the store, which is near a synagogue and a school. Hundreds of rounds were fired in the ensuing shootout. (Photo by Kena Betancur / AFP)

Pelita.online – Dalam 11 bulan pertama tahun 2020, penembakan di Kota New York, Amerika Serikat melonjak hingga 95% atau ke tingkat yang tak terlihat selama bertahun-tahun.

Seperti dilaporkan Xinhua, Sabtu (5/12), data terbaru itu diberikan oleh Departemen Kepolisian New York (NYPD).

Menurut NYPD, dari Januari hingga November, jumlah penembakan di New York City naik 95% dibandingkan periode yang sama tahun 2019, atau 1.412 vs. 721 kasus.

“Pada November saja, jumlah penembakan di kota itu meningkat 112% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau 115 vs. 51,” tambahnya.

NYPD menyatakan bahwa 40% dari mereka yang dituduh melakukan penembakan pernah ditahan karena kepemilikan senjata, sedangkan 21% dari korban penembakan juga pernah ditahan.

“Apa pun tantangannya, petugas NYPD kami telah menunjukkan inovasi dan tekad untuk menyelesaikan pekerjaan tahun ini,” kata Komisaris Polisi Dermot Shea.

NYPD tidak memberikan alasan di balik lonjakan penembakan tersebut. Media lokal melaporkan bahwa rencana pemerintah kota untuk mengalihkan US$ 1 miliar (Rp 14,1 triliun) dari anggaran US$ 5,9 miliar (Rp83,3 triliun) departemen kepolisian untuk tahun 2021 telah menyebabkan moral yang rendah di antara pasukan.

Sementara itu, pandemi Covid-19 telah merenggut setidaknya 24.323 nyawa di kota, memicu penutupan sebagian bisnis dan mendorong tingkat pengangguran ke level tertinggi baru.

Sumber:Suara Pembaruan

LEAVE A REPLY