Hipmi Jabar: Sebutan ODP dan ‘DPO’ Polisi Bikin Kader Stres

0

Pelita.online – Ketua Umum Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat Surya Batara Kartika mengakui banyak kader di daerah yang mengalami kerugian material dan imaterial, sejak pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Musda XIV Hipmi Jabar di Karawang pada 8-11 Maret 2020 lalu.

Kerugian itu dirasakan setelah musda tersebut dianggap sebagai salah satu klaster atau titik penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun secara tegas menyebut peserta yang hadir dalam acara tersebut sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan akan melibatkan polisi untuk mencari peserta pada Kamis (26/3) kemarin.

“Keluhan para Kader terbaik Hipmi bahwa status ‘ODP Dinkes’ yang menjadi seolah ‘DPO Polres’ dinilai menaikkan tingkat stress yang justru membahayakan kesehatan para kader Hipmi ini,” ujar Surya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (27/3/2020).

Surya mengatakan musda dilaksanakan sebelum pemerintah provinsi mengedarkan surat edaran untuk membatasi kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar. Dari penelusuran detikcom, Pemprov Jabar sendiri baru mengeluarkan surat edaran tersebut pada 13 Maret 2020.

“Agar semua pihak memahami bahwa penyelenggaraan Musda Karawang tidak mengabaikan status siaga Covid-19 yang ditetapkan pemerintah, musda dilaksanakan sekitar satu minggu sebelum adanya peningkatan kewaspadaan Covid-19 secara umum yang diikuti imbauan self distancing oleh Pemprov DKI Jakarta dan Jabar,” kata Surya.

Bahkan sejumlah kepala daerah seperti Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana, Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana dan Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna hadir dalam kegiatan yang dihadiri ratusan orang tersebut.

“Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa Musda Hipmi Jabar ini adalah acara yang legal dengan perizinan yang sesuai prosedur serta pada pelaksanaannya mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, baik sektor privat, publik maupun pemerintah mulai dari level Pemkab Karawang, Pemprov Jabar hingga Pemerintah Pusat,” katanya.

Saat ini, katanya, para kader Hipmi di daerah pun telah melakukan diagnosis mandiri untuk mendeteksi dini gejala Covid-19. Menurutnya pemeriksaan itu cukup valid karena ratusan kader yang jadi peserta telah melewati masa observasi yakni, 16 hari pascapelaksanaan Musda.

“Hasil kuesioner self-diagnose yang telah diisi oleh 716 responden (97 persen) yang hadir pada Musda Karawang menunjukkan hampir 80 persen responden merasa sehat tanpa gejala dan hanya sebagian kecil yang mengalami batuk flu ringan, tapi kami tetap imbau untuk melakukan isolasi diri,” katanya.

Pemeriksaaan telah dilakukan pada 25 maret 2020, terhadap 25 senior Hipmi Jabar atau kelompok yang secara empirik terbukti paling sensitif terhadap paparan virus ini. Surya mengatakan, hasilnya menunjukkan hasil negatif Covid-19 pada semua peserta tes.

“Dengan fasilitas dari Dinas Kesehatan Pemprov Jabar serta berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota masing-masing, Kamis 26 Maret 2020 kemarin juga telah dilaksanakan tes serupa di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat bagi peserta Musda Karawang di mana hasil tes sudah dirilis sebagian dan semua peserta tes menunjukkan hasil negatif Covid-19,” katanya.

“Hasil ini tentunya sangat melegakan bagi semua pihak, dan Hipmi Jabar memohon doa agar hasil tes peserta musda dari kabupaten/kota lain yang telah dijadwalkan dalam satu pekan ke depan tetap menunjukkan hasil negatif Covid-19,” harapnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY