Industri Lampu 100% Pakai Listrik Terbarukan, Mungkinkah?

0

Pelita.online – Teknologi lampu semakin canggih dan butuh industri yang ramah lingkungan. Industri lampu dituntut seluruhnya memakai energi terbarukan.

Industri lampu dari hulu sampai hilir, serta perkembangan teknologinya, akan melibatkan konsumsi energi dan sumber daya. Siapa yang tidak butuh lampu hari ini. Apa mungkin industri semacam ini menggunakan 100% listrik terbarukan?

Jawabannya mungkin. Salah satu contohnya adalah perusahaan Signify, produsen lampu merek Philips.

“Pada tahun 2020, kami menggunakan 100% energi listrik terbarukan untuk mentenagai produksi kami dan 90% limbah industri didaur ulang,” kata Eric Rondolat, CEO Signify dalam webinar global Brighter Live Better World 2020-2025, Selasa (8/9/2020).

Industri dengan teknologi tinggi namun dengan karbon netral, atau mengurangi emisi karbon, adalah sebuah tantangan. Menurut Eric mereka berhasil mengurangi emisi sampai 70% sejak 2010. Hal itu setara mengurangi 250 ribu mobil dan menumbuhkan 30 juta pohon setahun.

Sejumlah inovasi teknologi lampu dilakukan Signify dalam kampanye mereka Better Live Better World. Inovasi itu antara lain koneksi internet dengan LiFi (lighting WiFi), tata cahaya akuakultura dan hortikultura, lampu jalanan dengan energi surya, sensor dan software, 3D printing, kemasan lampu bebas plastik.

Inovasi lainnya adalah lampu untuk infrastuktur kota, perkantoran dan perumahan. Yang tidak kalah pentingnya adalah UV-C disinfection lighting untuk membunuh virus yang bermanfaat di masa pandemi Corona seperti saat ini.

“Kami ingin melipatgandakan pendapatan yang berkelanjutan sampai 32%, manfaat untuk masyarakat sampai 32% dan keterlibatan perempuan sampai 34% dengan target tahun 2025,” kata dia.

Head of Sustainability, Environment, Health and Safety Signify, Nicola Kimm pihaknya mendukung Paris Agreement untuk mencegah perubahan iklim. Dia menyebutkan pendapatan yang berputar (circular revenues) sebagai cara Signify mengoptimalkan industri lampu dengan daur ulang, 3D printing dan tanpa plastik.

“Kami menerapkan reprinted, refurbished, reused dan recycled. Kami perusahaan lampu pertama yang mengembangkan komponen yang bisa didaur ulang dan digunakan ulang,” ujarnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY