Ini dia lima kebiasaan anak milenial yang merusak kesehatannya

0
berolahraga

Pelita.Online – Kesehatan adalah harta yang harganya tak ternilai, sehingga pantas lah bila semua orang menjaga kesehatannya. Tidak terkecuali generasi milenial yang tengah memasuki fase kesibukan dalam hidupnya. Namun, faktanya, meski hidup di zaman keterbukaan dan kemudahan informasi, milenial masih terjebak pada kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak kesehatannya.

Bagi generasi milenial, sebaiknya hindari lima kebiasaan ini supaya tidak menyesali kondisi kesehatan di hari tua nanti, yang disarikan dari berbagai sumber:

1. Enggan berolah raga
Olah raga adalah kunci dari tubuh sehat. Hanya dengan berolah raga beberapa jam setiap minggu, kamu bisa mencegah datangnya berbagai penyakit di hari tua. Sayang, kebanyakan milenial dengan segudang aktivitas hariannya merasa bahwa olah raga tidak sempat dilakukan.

Padahal olah raga ada di setiap aktivitas hariannya. Misalnya, naik-turun tangga. Jadi, kamu mungkin bisa untuk lebih sering menggunakan tangga ketimbang lift atau eskalator. Lebih baik lagi, sempatkan 15 menit sebelum kamu memulai aktivitas pagi, sempatkan untuk berolah raga ringan. Kuncinya adalah rutinitas, bukan olah raga berat tapi waktunya hanya sesekali.

2. Tidak mau membatasi makanan
Saat ini industri kuliner Indonesia mengalami perkembangan pesat. Di mana-mana, bahkan setiap waktu, ada saja makanan baru yang menjadi hits di tengah kita. Bukan hanya makanan nusantara, makanan internasional pun menyelimuti kehidupan hari ini. Makanan-makanan tersebut pun kian mudah ditemukan.

Kondisi ini lah yang membuat banyak milenial menjelma menjadi foodies yang tidak peduli dengan kesehatannya. Padahal saat ini banyak penyakit kronis yang diderita oleh milenial yang tak mampu menjaga nafsu makannya.

3. Terlalu lama menggunakan smartphone
Milenial sangat lengket dengan smartphone. Smartphone yang semula hanya alat bantu, kini menjelma menjadi laiknya organ tambahan dari tubuh milenial. Bagaimana tidak, apa pun kegiatannya, hampir bisa dilayani oleh smartphone. Mulai dari berkomunikasi, mencari hiburan, berbelanja, bahkan membayar segala kewajiban —bayar BPJS misalnya.

Memang smartphone sangat membantu, tapi bukan berarti ini 100 persen aman. Sebab smartphone pun memiliki potensi bahaya sendiri. Contohnya, terlalu lama menatap layar smartphone dapat merusak indra penglihatan, sekaligus mengakibatkan insomnia.

4. Menunda-nunda segala sesuatu
Menunda sesuatu memang bukan hanya kebiasaan yang menyerang milenial. Namun, milenial saat ini menghadapi begitu banyak distraksi, yang membuatnya sering menunda sesuatu. Contohnya, menunda pekerjaan hingga ujung hari, sehingga membuatnya harus begadang setiap saat.

Hal ini membuat keseimbangan biologisnya terganggu. Selain itu, kita semua pun tahu bahwa bangun pagi jauh lebih baik ketimbang begadang sampai pagi. Karena dengan begadang, banyak sekali sel-sel dalam tubuh yang berguguran. Akibatnya, kekuatan fisik menurun, mudah lelah, kurang bersemangat, dan dampak negatif lainnya.

5. Terlalu banyak mendengarkan komentar negatif orang lain
Selain kesehatan fisik, milenial juga perlu memerhatikan kesehatan mentalnya. Keterbukaan informasi di media sosial yang terkadang membuat para milenial tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Memang betul, bila media sosial dikatakan sebagai pisau bermata dua. Terkadang bisa menolong orang kesusahan, tapi terkadang bisa merusak kepercayaan diri seseorang dalam tempo singkat.

Oleh karena itu, para milenial harus benar-benar paham bahwa tidak semua pengguna media sosial itu cerdas. Sehingga segala komentar yang disampaikan pun belum tentu cerdas dan membangun. Dengan benar-benar memahami ini, Anda akan menganggap segala komentar negatif sebagai angin lalu saja.

merdeka.com

LEAVE A REPLY