Pelita.online – Juara dunia kelas menengah UFC Israel Adesanya percaya diri mempertahankan gelar saat melawan Yoel Romero pada pertarungan UFC 248 di T-Mobile Arena, Las Vegas, Minggu (8/3) siang WIB.
Adesanya tidak peduli dengan status Romero yang sering dianggap salah satu petarung terhebat di kelas menengah UFC. Petarung Selandia Baru berdarah Nigeria itu percaya diri bisa mengalahkan Romero.
“Romero disebut petarung yang tidak ingin dilawan petarung lain. Kenapa itu? Saya melihat dia dipukuli, saya lihat dia kalah. Saya melihat dia berdarah, saya melihat dia menangis. Saya akan membuat dia menangis. Dia manusia biasa seperti yang lainnya,” ujar Adesanya dikutip dari Fox Sports.
Adesanya terakhir sukses mempertahankan gelar kelas menengah UFC saat mengalahkan Robert Whittaker di ronde kedua, 6 Oktober 2019. Untuk pertarungan melawan Romero, Adesanya siap menjalani lima ronde di atas octagon.
Israel Adesanya percaya diri bisa mengalahkan Yoel Romero. (AFP/RONALD MARTINEZ)
Adesanya memperingatkan Romero untuk mempersiapkan diri jika UFC 248 harus berjalan lima ronde. Petarung 30 tahun itu mengatakan siap ‘membunuh’ Romero.
“Saya ingin pertarungan lima ronde. Saya ingin menjalani semuanya. Saya ingin sapu bersih ronde. Tapi jika dia ‘mati’, maka dia harus ‘mati’. Itu bukan masalah saya,” ucap Adesanya.
Adesanya memilih Romero untuk melawannya di UFC 248 setelah Paulo Costa mengalami cedera. Keputusan Adesanya terbilang berisiko, karena Romero tipe petarung yang belum pernah dihadapi The Last Stylebender sebelumnya.
Meski memiliki dasar disiplin gulat dan Brazilian Jiu-jitsu, Romero memiliki kemampuan bertarung atas yang luar biasa. Pukulan dan flying knee menjadi senjata utama Romero di UFC.
Adesanya sendiri mengatakan siap menghadapi apapun ‘senjata’ yang akan digunakan Romero, baik pertarungan atas dan pertarungan bawah. “Jika Romero ingin menggunakan gulat, dia harus mempersiapkan ‘bekal’, karena dia akan melalui hari yang panjang,” ujar Adesanya.
Sumber : iNews.id
