Jawa Barat dan Jakarta Masuki Musim Kemarau

0
Warga melintasi jalan lama penghubung Kecamatan Eromoko dengan Baturetno di area Waduk Gajah Mungkur yang mengalami penyusutan debit air akibat kemarau di Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa, 4 September 2018. Menurut BPBD Wonogiri, 31 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Wonogiri dilanda kekeringan sejak April lalu dan diprediksi akan berlangsung hingga November mendatang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Pelita.Online– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosika (BMKG) memprakirakan wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Tangerang mulai memasuki musim kemarau. “Awal musim kemarau di Jawa Barat bervariasi, saat ini masih masa pancaroba,” kata kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya, Ahad, 12 Mei 2019.

BMKG memprakirakan pada dasarian (sepuluh harian) II – III Maret 2019 awal musim kemarau meliputi sebagian wilayah Karawang dan Bekasi serta Subang. Sementara pada dasarian I – III April 2019 meliputi sebagian wilayah Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Sumedang, Kuningan, Ciamis, Majalengka.

Prakiraan awal musim kemarau di daerah tersebut berlanjut ke dasarian I-III Mei 2019. Pada dasarian I-III Juni meliputi Depok, sebagian Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Subang, Purwakarta, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis.

Awal musim kemarau di Jakarta tercatat BMKG mundur satu dasarian dari rata-rata. Pada Maret III dan April II meliputi Jakarta Utara, Timur dan Barat, dan sebagian Bekasi serta Karawang. Adapun pada Jun I – Jun III, awal musim kemarau meliputi Jakarta Timur, Selatan, Kota dan kabupaten Tangerang bagian selatan, sebagian Serang, Lebak, Depok, dan Bogor.

BMKG menetapkan awal musim kemarau berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal, sama, atau lebih lambat dari normalnya yang dihitung rata-rata sejak 1981-2010.

Tempo.co

 

LEAVE A REPLY