Jelang Libur Akhir Tahun, KKP Bandara Soetta Waspadai Penyebaran Penyakit Menular

0

Pelita.online – Jelang periode libur akhir tahun 2019, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta memperketat akses masuk kedatangan Internasional untuk mencegah penularan penyakit dari luar negeri.

Ada beberapa penyakit yang diantisipasi oleh KKP Bandara Soekarno Hatta, yakni mers atau flu unta, polio, dan ebola. Kepala KKP Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maaruf menjelaskan, KKP saat ini melakukan atensi dan pengawasan kepada penyakit flu unta.

“Karena berdasarkan laporan WHO, belakangan ini ditemukan kasus-kasus baru di Arab Saudi sehingga kita melakukan pemantauan ketat terutama WNI yang pulang umrah,” ujar dia saat ditemui di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (10/12/2019).

Selain mers, ada juga virus ebola yang berasal dari benua Afrika. Pasalnya, lanjut Anas, hingga saat ini WHO masih menyatakan virus tersebut sebagai sebuah penyakit yang diwaspadai di dunia.

Kewaspadaan tersebut juga ditambah dengan adanya penerbangan langsung dari Afrika ke Indonesia, yakni negara Etiopia.

“Itu juga kami antisipasi, tapi selain itu banyak penerbangan dari afrika yang transit lewat Singapura dan lainnya itu juga kita awasi, seluruh prmerbangan internasional kita awasi dan atensi penyakit ebola,” kata dia.

Selain mers dan ebola, ada juga penyakit polio yang saat ini merebak di Filipina. Polio, lanjut Anas, saat ini sudah menjalar ke Malaysia dan hampir memasuki Indonesia.

“Jadi itu yang kita perhatikan apalagi jelang Nataru (Natal dan Tahun Baru) ini,” kata dia.

Perihal pengawasan penyebaran polio dari pintu masuk kedatangan internasional, Anas mengatakan sudah melakukan pengawasan ketat selama sebulan untuk mereka yang menuju dan datang dari Filipina.

“Dengan cara setiap penumpang yg datang langsung kita health declare untuk menyatakan apakah mereka dalam keadaan sehat atau tidak dan tanyakan berapa lama mereka ini tinggal di Indonesia. Dan kalau memang lama tingga di Indonesia maka kita tanyakan status vaksinasinya dan itu khusus polio,” ujar dia.

Sedangkan untuk ebola dan mers, KKP Bandara Soekarno Hatta menggunakan tremoscanner untuk mendeteksi suhu penumpang yang datang dari pintu kedatangan Internasional.

Tidak hanya penumpang, kru pesawat juga harus melewati termoscaner tersebut untuk memastikan tidak ada mereka yang terdampak mers dan ebola.

“Sehingga kru atau penunpang yang datang dan dalam keadaan demam atau gejala lainnya kita amati, kemudian diajak ke klinik untuk periksa lanjut,” pungkas dia.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY