Pelita.online – Petarung Conor McGregor tersandung masalah hukum jelang duel di UFC 257 melawan Dustin Poirier di Fight Island, Abu Dhabi, Minggu (24/1).
Dikutip dari TMZ, dua wanita asal Irlandia mengugat Conor McGregor sebagai buntut dari insiden yang dituduhkan pada 2018.
Dakwaan lain yang dialamatkan kepada petarung 32 tahun itu diajukan oleh ibu wanita tersebut, yang juga diduga mengalami cedera pribadi.
Meski demikian, dalam pemberitaan itu tuduhan terhadap McGregor belum bisa dipublikasikan. Menurut laporan itu, detail dari kasus ini belum dapat diungkapkan karena alasan hukum.
Akan tetapi, perwakilan Conor McGregor memberi tahu TMZ bahwa The Notorious tidak bersalah, dan petugas penegak hukum tidak melanjutkan kasus tersebut.
“Setelah penyelidikan menyeluruh yang dilakukan Garda: selain wawancara dengan penggugat, termasuk mewawancarai berbagai sumber, mendapatkan pernyataan saksi, memeriksa CCTV, dan kerja sama dari McGregor, tuduhan ini ditolak mentah-mentah,” demikian pernyataan perwakilan McGregor, Karen J. Kessler.
“Penggugat mengetahui fakta yang bertentangan dengan pernyataan dalam gugatan ini. Tuan McGregor akan membantah klaim apa pun dan yakin keadilan akan menang,” ucap Kessler menambahkan.
Sementara tu, dikutip dari Sport Illustrated, McGregor beberapa kali tersandung masalah hukum. Dia pernah didenda karena memukul wajah seorang pria di sebuah pub di Dublin selatan pada tahun 2019,dan New York Times melaporkan bahwa dia sedang diselidiki atas penyerangan seksual yang terjadi di Irlandia pada tahun 2018.
The Notorious juga ditangkap di Brooklyn tahun itu karena melempar boneka di bus UFC setelah hari media. Lalu pada bulan September, McGregor ditahan karena dicurigai melakukan serangan seksual di Corsica, sebuah pulau di Laut Mediterania dan wilayah Prancis.
Pertarungan melawan Dustin Poirier akan jadi yang pertama bagi McGregor setelah memutuskan pensiun dari UFC pada Mei 2020.
Sumber : cnnindonesia.com
