Kapal Tiongkok Dekati Perairan Malaysia, Perkeruh Konflik Laut China Selatan

0

Pelita.online – Sebuah kapal surveyor milik China bersitegang dengan sejumlah kapal asal Vietnam yang bergerak ke arah selatan dekat perairan Malaysia. Informasi itu diterima dari laman pelacak jalur pelayaran dari Marine Traffic, Kamis (16/4/2020).

Sejumlah pihak pun menduga China memanfaatkan situasi pandemi virus corona (Covid-19) untuk meningkatkan dominasinya di Laut China Selatan. Kapal Haiyang Dizhi 8 sempat terlihat melintas di perairan Vietnam pekan ini, kembali mendekati wilayah itu setelah sebelumnya mengarungi di Laut China Selatan, tahun lalu.

Manuver China tersebut diyakini dapat menjadi awal ketegangan dunia, mengingat Amerika Serikat juga mulai ikut menentang dominasi China di perairan yang kaya akan sumber daya alam tersebut. Kapal milik China itu diduga memulai survei di wilayah laut sepanjang 352 kilometer (218 mil) dari lepas pantai Brunei Darussalam dan Malaysia, Kamis ini.

Kawasan tersebut masuk ke dalam wilayah utara Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Malaysia dekat dengan perairan yang diklaim Vietnam dan Malaysia. Sementara, kapal penjaga pantai Malaysia, KM Pekan, sempat membayangi kapal survei China itu, ungkap seorang pejabat bidang maritim Malaysia yang menolak disebut namanya.

Dilansir Reuters, tujuh kapal penjaga pantai China ikut mengawal Haiyang Dizhi 8 selama berlayar, menurut dua narasumber lain yang juga mengetahui isu itu. Salah satu dari mereka mengatakan, Angkatan Laut Malaysia terus memantau situasi di perairan tersebut.

Departemen Luar Negeri AS telah mendesak Beijing untuk fokus memerangi pandemi dan berhenti mengeksploitasi gangguan atau kerentanan negara lain guna memperluas klaim tidak berdasar terhadap Laut Cina Selatan.

Namun, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Rabu (15/4/2020) lalu mengatakan, kegiatan kapal Haiyang Dizhi 8 di wilayah perairan itu masih terbilang wajar. Dia malah menuduh pejabat Amerika Serikatlah yang memanfaatkan isu ketegangan di Laut China Selatan untuk menyebar kabar buruk terhadap Beijing.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY