Kejanggalan pengadangan Anies saat akan dampingi Jokowi di final Piala Presiden

0

Jakarta, Pelita.Online – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak mendampingi Presiden Joko Widodo memberikan Piala Presiden kepada Persija usai menaklukan Bali United di final. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sempat akan mengiringi Jokowi ke podium, namun dihalangi oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan tindakan yang dilakukan Paspampres tersebut merupakan prosedur pengamanan. Karena Paspampres berpegang pada daftar nama pendamping presiden yang disiapkan panitia.

Bey menceritakan, selama pertandingan, Jokowi dan Anies sangat menikmati jalannya pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 3-0 Persija tersebut. Dia menyebut, keduanya menonton dengan rileks dan sangat akrab. Saat menonton, dia menyebut Jokowi juga menyampaikan selamat dan menyalami Anies saat Persija mencetak gol.

Pengamat politik Indria Samego mengatakan, kejadian pengadangan tersebut seharusnya tidak terjadi. Apalagi Anies sebagai tuan rumah penyelenggaraan final Piala Presiden 2018 hadir dan turut menyaksikan pertandingan bersama Jokowi di bangku VIP.

“Agak aneh karena dia (Anies) orang nomor satu di DKI apapun alasannya menimbulkan pertanyaan, kenapa Anies dicegat ikut rombongan itu. Dari sisi protokoler jadi pertanyaan yang tahu jawabannya orang sekitar Jokowi,” katanya kepada merdeka.com, Minggu (18/2).

Dia mengharapkan kejadian seperti itu tidak lagi terjadi. Sebab tidak cukup alasan melakukan pengadangan terhadap Anies saat akan memberikan piala kepada pemenang Piala Presiden. “Masak seorang gubernur gak boleh sama presiden ngasih pialanya? Walaupun Jakarta (Persija) kalah, Anies tetap mendampingi Jokowi.”

Sementara pengamat politik Siti Zuhro meminta kepada publik untuk tidak menyangkutpautkan kejadian pengadangan tersebut dengan kontestasi Pilpres 2019. Dia menduga, kejadian pengadangan tersebut hanya sesuai dengan standar operasional prosedur yang dimiliki Paspampres.

“Konteks tidak pemilu, DKI tidak Pilkada dan Pilpres masih nanti, mungkin ini hanya melakukan protokoler yang memadai. Sesuai dengan etika pemerintahan bagaimana hubungan pemerintahan acara sifatnya seremonial, jadi tidak boleh lalu menafikan SOP atau protap yang biasa menjadi tradisi,” ujarnya.

Untuk diketahui, Bey Machmudin mengatakan, Paspampres hanya mempersilakan nama-nama yang disebutkan oleh pembawa acara untuk turut mendampingi Presiden Jokowi.

“Tidak ada arahan apapun dari Presiden untuk mencegah Anies. Mengingat acara ini bukan acara kenegaraan, panitia tidak mengikuti ketentuan protokoler kenegaraan mengenai tata cara pendampingan Presiden oleh Kepala Daerah,” kata Bey melalui keterangan tertulis, Minggu (18/2).

Kemudian, Ketua SC Piala Presiden Maruarar Sirait menampik adanya upaya mencegah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendampingi Presiden Joko Widodo memberikan piala kepada Persija. Pasalnya, dia mengungkapkan, tidak ada masalah apapun hingga akhirnya Anies tak turun ke lapangan.

“Soal video Anies ya biasa-biasa saja kok kenapa jadi kalian yang repot tanya aja sama Mas Anis baik-baik saja di luar, ketemu saya jadi kita ini cobalah jadi bangsa angkat apa Jokowi pemimpinnya rukun baik-baik saja mereka berdua baik-baik saja,” katanya di Jakarta, Minggu (18/2).

Politisi PDIP ini memastikan jika hubungan antara Jokowi dan Anies tidak ada masalah. Dia juga mengingatkan, hubungan antara keduanya sudah berlangsung sejak Jokowi maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam.

“Saya pastikan mereka berdua baik-baik saja, dua-duanya sahabat saya sahabat baik saya, saya mau janjian sama Pak Anies mau makan malam bareng, beberapa hari ini kita akan makan bareng sama-sama. Coba ya media saya minta ya coba tanya saja ke Pak Anies Jokowi keduanya baik-baik saja mereka kawan lama,” ujarnya.

 

merdeka.com

LEAVE A REPLY