Kelebihan dan Kekurangan Menggoreng Makanan

0

Pelita.online – Menggoreng merupakan salah satu metode memasak yang yang sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu. Berikut kelebihan dan kekurangan menggoreng makanan.

Menggoreng merupakan cara mengolah makanan yang dilakukan dengan cara memasukkan bahan makanan dalam minyak panas dengan suhu udara sekitar 140-190 derajat Celcius.

“Menggoreng sudah digunakan sejak 1600 Sebelum Masehi dan masih digunakan sampai sekarang walaupun banyak pro dan kontra. Kenapa ini enggak mati dan tetap dipakai, karena ada kelebihannya,” kata dokter spesialis gizi klinis Maya Surjadjaja dalam konferensi pers Sasa, beberapa waktu lalu.

Berikut kelebihan dan kekurangan menggoreng makanan.

Kelebihan menggoreng makanan.
1. Kecepatan memasak
Menggoreng merupakan salah satu metode memasak yang tak membutuhkan waktu yang lama. Proses mengorek bisa berlangsung dalam hitungan menit saja tergantung bahan makanan yang digoreng.

Proses menggoreng cenderung lebih cepat dibandingkan metode lain seperti membakar, memanggang, atau mengukus yang dapat memakan waktu hingga berjam-jam.

2. Mudah dilakukan
Menggoreng juga cenderung mudah dilakukan dengan hanya bermodalkan kompor, penggorengan, serta minyak goreng. Dibandingkan dengan metode lain, menggoreng lebih terjangkau.

3. Aroma dan rasa yang unik
Proses penggorengan menghasilkan aroma unik dan rasa renyah yang tidak didapatkan dibandingkan cara memasak lain.

4. Membunuh mikroorganisme
Menggoreng dengan suhu yang tinggi dapat membunuh mikroorganisme seperti virus dan bakteri yang bersarang dalam makanan tersebut.

“Menggoreng memiliki keuntungan thermal destruction yaitu membunuh mikroorganisme yang jadi sumber penyakit,” kata Maya.

Kekurangan menggoreng makanan
1. Meningkatkan risiko obesitas
Proses memasak dengan menggoreng dapat meningkatkan jumlah lemak yang dikaitkan dengan kelebihan berat badan. Alhasil, makan makanan yang digoreng dapat meningkatkan risiko obesitas.

2. Meningkatkan risiko diabetes
Makanan yang digoreng juga meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2. Makanan yang digoreng dikaitkan dengan peningkatan gula darah, kolesterol, dan tekanan darah tinggi.

3. Meningkatkan penyakit jantung
Asupan makanan yang digoreng juga berhubungan dengan penyakit jantung dan kardiovaskular.

“Menggoreng dikaitkan dengan sejumlah penyakit metabolik seperti penyakit kardiovaskular,” ucap Maya.

4. Toksik dan karsinogenik
Proses menggoreng juga berisiko menghasilkan toksik dan karsinogenik yang dapat memicu kanker. Proses oksidasi dari menggoreng menciptakan proses kimia yang menghasilkan zat oksidasi yang dapat merusak sel.

Untuk mengatasi kekurangan menggoreng ini, Maya menyarankan agar menggoreng dapat dilakukan dengan cara yang sehat.

Seperti menggunakan minyak yang sehat seperti minyak kelapa dan minyak zaitun, menggunakan minyak sekali pakai, dan waktu menggoreng yang singkat.

Maya juga menyarankan agar setiap orang tidak mengonsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan.

“Boleh-boleh saja asalkan jumlahnya sedang, jangan berlebihan,” kata Maya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY