Ketua MPR Ingatkan Pancasila Harus Jadi Dasar di Keluarga dan Masyarakat

0

Pelita.online – Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menekankan bahwa Pancasila harus menjadi dasar niilai bagi pembentukan keluarga dan komunitas masyarakat. Sehingga Pancasila menjadi ideologi bangsa, dan negara akan menjadi tangguh dan kuat.

“Lingkungan keluarga dan komunitas masyarakat yang sehat juga dapat memperluas pemahaman dan kepedulian anak sambil belajar tentang nilai dan norma sosial lebih jauh. Dalam hubungan ini, Pancasila harus menjadi dasar nilai bagi pembentukan keluarga dan komunitas masyarakat. Sehingga, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara akan menjadi tangguh dan kuat,” ujar Bamsoet saat menghadiri Mubes Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Solo, Sabtu (16/11/2019).

Mubes KKSS yang akan berlangsung hingga Senin (18/11) ini juga dihadiri oleh Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Widjiatno Notomihardjo; Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pertanian Yasin Limpo, serta Gubernur Sulawesi Selatan dan Walikota Makasar.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengajak semua pihak kembali menumbuhkembangkan budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Untuk itu, lanjut Bamsoet, juga perlu ditumbuhkembangkan kembali budaya keteladanan yang harus diwujudkan dalam perilaku para pemimpin. Baik di level formal maupun informal pada setiap lapisan masyarakat.

“Kita juga perlu menumbuhkan dan mengembangkan kembali kehidupan berbangsa yang berbudaya tinggi dengan menggugah, menghargai, dan mengembangkan budaya nasional yang bersumber dari budaya daerah. Untuk itu, diperlukan penghayatan dan pengamalan agama yang benar, kemampuan adaptasi, ketahanan dan kreativitas budaya dari masyarakat,” tutur Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga menyadari, dalam interaksi sosial keseharian masyarakat, pasti tak terlepas dari potensi konflik. Namun demikian, masalah potensial yang dapat menimbulkan permusuhan dan pertentangan tersebut, sejatinya bisa diselesaikan secara musyawarah dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan sesuai dengan nilai agama dan luhur budaya.

“Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk atas dasar suku, budaya, ras, dan agama. Anugerah tersebut patut kita syukuri dengan cara menghargai kemajemukan sebagai kekayaan sekaligus kekuatan bangsa Indonesia,” pungkas Bamsoet.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY