Kisruh Demokrat, AHY Disarankan Tak Perlu Agresif Respons Moeldoko Cs

0

Pelita.online – Konflik Demokrat yang berujung dualisme kepengurusan masih jadi sorotan publik. Kubu kepengurusan Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono disarankan tidak agresif merespons Moeldoko Cs.

Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai ada kesan cenderung agresif yang dilakukan kubu Demokrat AHY dalam merespons hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Salah satu contoh agresif kubu AHY dengan menyinggung dugaan adanya intimidasi yang dilakukan aparat polisi terhadap pengurus Demokrat di daerah.

Dugan intimidasi itu disampaikan Wakil Ketua Umum Demokrat kubu AHY, Benny K Harman. Ia menekankan isu intimidasi oknum polisi ini pernyataan yang sensitif dengan implikasi politik dan hukum.

“Apalagi jika tidak sesuai fakta, maka justru bisa menjadi bumerang bagi kubu AHY. Langkah agresif tersebut justru bisa blunder karena memperbanyak musuh. Spektrum perlawanan terhadap kubu AHY semakin meluas,” ujar Karyono dalam keterangannya dikutip pada Kamis, 11 Maret 2021.

Dia memahami kemarahan kubu AHY karena bisa dimaklumi lantaran posisinya terganggu. Namun, yang jadi persoalan luapan amarah yang dialamatkan ke pihak yang tak merasa terlibat dalam pusaran konflik Demokrat bisa memunculkan persoalan baru. Apalagi jika dialamatkan dan dikaitkan dengan institusi negara.

Karyono menganalisis respons yang agresif malah bisa membuat kubu KLB yang dipimpin Moeldoko makin dapat penguatan legitimasi secara politis. Menurutnya, contoh lain langkah agresif kubu AHY seperti mengerahkan pimpinan DPD dan DPC ke Kementerian Hukum dan HAM sebagai protes perhelatan KLB di Sibolangit.

Dia membaca strategi itu malah dilihat lawan bahwa kubu AHY panik pasca terselenggaranya KLB Sibolangit. Tak hanya Kemenkumham, tapi AHY beserta rombongan juga sempat mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Karyono menyampaikan demikian karena sebelumnya kubu AHY menganggap KLB Sibolangit itu abal-abal, tidak sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

“Kubu AHY selalu mengatakan bahwa dukungannya masih sangat solid. Maka jika klaim tersebut benar, maka semestinya, kubu AHY lebih percaya diri, tidak reaksioner dan tetap tenang menghadapi gejolak yang terjadi,” tuturnya.

Pun, ia menyorori pernyataan yang tak perlu disampaikan oleh Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya yang akan mengirim santet ke Moeldoko. “Dari sejumlah manuver agresif tersebut, kubu AHY sulit menyembunyikan kegamangan,” ujar Karyono.

Seperti diketahui, perhelatan KLB Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret 2021, membuat kisruh Demokrat memanas. KLB itu menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai ketua umum.

Kepengurusan KLB tersebut juga sudah mendaftarkan ke Kemenkumham pada Selasa, 9 Maret 2021. Kubu AHY tak tinggal diam. Mereka menyebut KLB itu tak sah dan abal-abal karena tak memenuhi syarat sesuai AD/ART Demokrat.

 

Sumber : viva.co.id

LEAVE A REPLY