KONI Pusat Berharap Kompetisi Olahraga Bisa Bergulir dengan Protokol Ketat

0
Ketua Umum KONI Marciano Norman (kanan) berjabat tangan dengan Ketua KONI Provisi Sumatera Selatan Hendri Zainudin (kiri) usai dilantik di Palembang, Minggu (26/1/2020). Sebanyak 160 orang pengurus KONI Sumsel masa bakti 2020-2024 resmi dilantik. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz

Pelita.online – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Pusat Marciano Norman berharap kompetisi olahraga prestasi bisa bergulir kembali dengan kebijakan protokol secara ketat sekaligus menyesuaikan kondisi Covid-19 di Indonesia.

“Kami mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan mengedepankan keselamatan dan keamanan, meski ketidakpastian pembinaan olahraga prestasi cukup terdampak oleh pandemi corona. Maka dari itu kami meminta pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan izin kegiatan olahraga prestasi,” katanya ketika dihubungi Beritasatu.com, Jumat (23/10).

Menurutnya kegiatan olahraga prestasi dapat digelar di luar zona merah Covid-19 (zona oranye, kuning ataupun hijau) dan daerah tersebut tidak melaksanakan Pilkada dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun), tanpa penonton, dan adanya pengawasan serta pendampingan dari pihak terkait yang berwenang termasuk pihak kepolisian.

“Selain pertimbangan pembinaan, kami juga memperhatikan kondisi kesejahteraan ekosistem pembinaan olahraga. Di cabang olahraga itu ada atlet, pelatih, pengurus dan juga pendukung lainnya, yang termasuk industri olahraga di dalamnya,” ungkap Marciano.

“Mereka juga terdampak oleh kebijakan itu, dimana penghidupannya (sandang pangan) bersumber dari olahraga. Jadi wajar kalau mereka resah setiap saat bertanya kapan kegiatan dapat dimulai kembali,” tambah mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.

KONI Pusat mengharapkan masyarakat olahraga tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditekankan pemerintah. “Terus berolahraga dan berupaya meningkatkan ketahanan tubuh, dengan demikian dapat berperan sebagai motivator bagi masyarakat dalam upaya hidup sehat di masa pandemi Covid-19,” katanya.

Marciano juga berharap semoga pemangku kebijakan keamanan, Gugus Tugas Covid-19 dapat bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora), KONI dan cabang olahraga dalam rangka pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga Indonesia. Hal ini penting lantaran pembinaan, kesejahteraan, dan ekosistem keolahragaan harus kembali berjalan.

Diakui juga beberapa cabang olahraga tidak membubarkan pelatnasnya, seperti bulutangkis, tenis, angkat besi, taekwondo atau menembak. Tetapi mereka menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, sehingga atlet-atlet ini nyaris diisolasi dan berkumpul antar mereka sendiri dan tidak boleh kontak dengan luar.

“Ini artinya bahwa kita tidak boleh menyerah dalam kondisi seperti ini. Justru, dibutuhkan kreativitas, inovasi untuk tetap mempertahankan kualitas performa atlet yang terus bisa kita tingkatkan,” tutupnya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY