Mahasiswa Penolak Omnibus Law Tutup Jembatan Suramadu

0

Pelita.online – Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, memblokade Jembatan Suramadu dalam menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Akibat blokade itu, arus lalu lintas dari arah Madura menuju Surabaya dan sebaliknya tersendat dan mengakibatkan antrean kendaraan sampai 5 kilo meter. Kemacetan ini berlangsung kisaran 30 menit.

Pemblokiran jembatan dilakukan mahasiswa agar pemerintah, baik di daerah maupun di pusat mendengar aspirasi mereka, setelah sebelumnya mahasiswa di berbagai daerah di Pulau Madura, satu suara dalam menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Aksi blokade ini tidak berlangsung lama, massa mahasiswa yang diikuti buruh dan aktivis lingkungan hidup, kemudian bergerak menuju Kantor DPRD Bangkalan.

Rute sebelumnya, berangkat dari Kampus Universitas Trunojoyo Madura, menuju Jembatan Suramadu, lalu bertolak ke perwakilan rakyat setempat.

Pasukan gabungan Brimob Polda Jatim dan Polres Bangkalan, Kodim 0829/Bangkalan turut serta mengamankan jalannya aksi.

Di Kantor DPRD Bangkalan, polisi yang bersiaga mengamankan jalannya aksi, tidak seperti biasanya. Sebab aparat menyambut demo dengan bacaan Asmaul Husna.

Kepala Kepolisian Resort Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra mengatakan kegiatan aspirasi masyarakat dijamin undang-undang. Meski demikian, Rama berharap aspirasi yang dihelat mahasiswa dapat berjalan lancar aman dan kondusif.

“Bagaimana bisa saling menjaga keamanan dan ketertiban saat demo. Karena kita juga ingin menampung semua aspirasi mahasiswa,” kata Rama dalam keterangannya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Bangkalan Fatkhurrahman mengaku akan berusaha menyampaikan aspirasi yang disampaikan mahasiswa ke DPR RI di Senayan Jakarta.

Menurut dia, UU Omnibus Law Cipta Kerja tidak lahir seketika. Akan tetapi, sebelumnya sudah mendapat kajian hingga diketok palu dan sah jadi undang-undang.

“Artinya bukan begitu darurat dan mendadak disahkan, tidak ada itu. Kita DPRD pun mengeluarkan Perda sangat sulit, harus ditawarkan dulu ke masyarakat. Jadi di sana itu tidak asal-asalan,” jelas Fatkurrahman.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY