Mahathir Mohamad Kritik Penutupan Masjid bagi Turis Terkait Virus Korona

0

Pelita.online – Beberapa masjid di Malaysia ditutup untuk kunjungan turis terkait merebaknya virus korona baru. Langkah serupa diterapkan untuk tempat wisata.

Sejauh ini ada tujuh kasus virus korona di Malaysia, melibatkan turis asal China maupun warga lokal yang baru pulang dari Kota Wuhan.

Namun Perdana Menteri Mahathir Mohamad menegaskan kebijakan menutup masjid maupun tempat wisata bukan berasal dari pemerintah.

Bahkan dia mengkritik langkah itu dengan menyebutnya sebagai keputusan tidak bertanggung jawab.

“Pemerintah tidak pernah menyatakan bahwa masjid atau museum tidak dapat dikunjungi oleh turis hanya karena mereka mungkin terinfeksi virus korona. Ini bukan kebijakan pemerintah dan ini adalah tindakan tidak bertanggung jawab,” katanya, dikutip dari The Star, Rabu (29/1/2020).

Di antara masjid yang ditutup untuk turis adalah Tuanku Mizan Zainal Abidin dan Masjid Putra di Putrajaya serta masjid Federal Territory di Kuala Lumpur.

Mahathir juga memperingatkan masyarakat agar tidak menyebarkan berita hoaks yang bertujuan rasis.

“Meskipun kita percaya pada kebebasan berekspresi, bukan berarti menjadi antagonis dan menyinggung perasaan orang lain. Kebebasan tetap dipertahankan di negara ini, tapi penyebaran berita hoaks dengan niat buruk tidak akan ditoleransi. Kami akan menindak mereka,” katanya.

Sebelumnya, Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) melaporkan, seorang pria ditahan pada Selasa karena menyebarkan berita hoaks mengenai virus korona atau novel coronavirus 2019 (2019-nCoV).

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY