Mahfud Bentuk Satgas Penanganan Transaksi Rp 349 T, Kapan?

0

pelita.online – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md memastikan tim gabungan atau satgas yang menelusuri transaksi janggal di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun akan segera terbentuk.

Terutama karena para anggota dewan di Komisi III DPR saat rapat dengar pendapat umum dengan dirinya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Selasa lalu (11/4) telah menyatakan dukungan terhadap pembentukan satgas ini.

Oleh sebab itu, selaku Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU), Mahfud akan segera merealisasikan pembentukan Satgas itu, yang berisi tim dari unsur-unsur di Komite TPPU.

“Sehingga dalam waktu yang tidak lama InsyaAllah saya akan segera membentuk Satgas ini,” kata Mahfud dalam keterangan video dikutip Kamis (13/4/2023).

Mahfud belum menyebut secara spesifik ihwal waktu spesifik satgas itu akan terbentuk. Sebab, ia mengaku masih harus mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk menelusuri transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan.

“Pembentukan Satgas ini setelah menghimpun bahan-bahan yang diperlukan untuk itu,” tutur Mahfud.

Seusai rapat Komite TPPU yang digelar di Gedung PPATK, Jakarta, Senin (10/4/2023), Mahfud mengatakan Tim Gabungan atau Satgas ini akan melakukan supervisi untuk menindaklanjuti keseluruhan laporan hasil analisis (LHA) atau laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari PPATK terkait transaksi janggal itu.

Tindak lanjut terhadap temuan transaksi mencurigakan dengan nilai agregat sebesar Rp 349, 87 triliun akan dilakukan dengan cara Case Building atau membangun kasus dari awal. Dimulai dengan LHP senilai agregat Rp189,27 triliun yang merupakan kasus ekspor emas batangan yang diurus Ditjen Bea Cukai.

“Tim Gabungan/Satgas akan melibatkan PPATK, Ditjen Pajak, Ditjen Bea dan Cukai, Bareskrim Polri, Pidsus Kejagung, Bidang Pengawasan OJK, BIN, dan Kemenko Polhukam. Komite akan melakukan case building dengan memprioritaskan LHP yang bernilai paling besar karena telah menjadi perhatian masyarakat,” ucap Mahfud.

sumber : cnbcindonesia.com

LEAVE A REPLY