Marquez Tak Bakal Jadi Pebalap Mata Duitan di MotoGP

0

Pelita.online – Marc Marquez menegaskan dia tidak akan jadi pebalap yang mementingkan faktor ekonomi dalam menentukan masa depan di ajang MotoGP.

Marquez kembali berhasil membuktikan dominasi di ajang MotoGP lewat kemenangan di musim 2019. Dengan kondisi tersebut, Marquez sudah mengoleksi enam gelar juara dunia MotoGP sejak naik kelas pada 2013.

Setelah dominan bersama Honda, Marquez mendapat tantangan untuk membuktikan kemampuan di tim lain. Ducati jadi salah satu tim yang disebut berminat merekrut Marquez.

Menilik sejarah yang ada, Ducati pernah menjadikan Jorge Lorenzo sebagai pebalap dengan bayaran terbesar. Namun Marquez menyatakan masa depan dirinya tidak akan didasarkan pada faktor ekonomi.

Marc Marquez tampil dominan di MotoGP dengan koleksi enam gelar juara dunia.Marc Marquez tampil dominan di MotoGP dengan koleksi enam gelar juara dunia.  (AP Photo/Vincent Thian)

“Saya sudah melakukan pembicaraan dengan Honda. Saya mengajukan sejumlah permintaan namun prioritas utama adalah tentang aspek olahraga, dan hal lain jadi faktor pendukung.”

“Aspek ekonomi bukan prioritas. Uang memang penting namun 100 persen prioritas saya adalah aspek kompetisi,” ucap Marquez dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, dikutip dari Tuttomotoriweb.

Marquez menyatakan hal yang wajar bila Ducati secara terbuka menginginkan dirinya. Baby Alien mengaku terbuka dan mendengar semua masukan dari berbagai pihak. Namun Marquez menekankan bahwa prioritas utama tetap Honda.

“Ducati menginginkan saya dan hal itu logis, juga tak masalah bila mereka mengungkapkan itu di muka umum. Saya dengan penuh hormat mendengarkan semua pihak.”

“Namun bila saya dan Honda mencapai kesepakatan serta mereka memberikan segalanya bagi saya, saya yakin dengan proyek Honda, maka pada akhirnya prioritas utama saya tetap ada di Honda,” tutur Marquez.

Marquez menyatakan Honda memberikan kenyamanan dan hal itu bukan hanya karena berdasarkan faktor motor semata. “Saya tak tahu apakah Honda motor terbaik, namun yang pasti motor tersebut sulit dikendarai. Saya tak hanya menyukai motor ini, namun juga tim di dalamnya dan filosofi yang ada.”

 

Sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY