Ma’ruf Amin soal Penanganan Radikalisme: Jangan Digaruk di Bagian Tak Gatel

0

Pelita.online – Wakil Presiden Ma’ruf Aminmengatakan radikalisme merupakan cara berfikir dan tindakan. Ma’ruf menilai penanganan radikalisme harus menyentuh substansi.

“Ya saya kira memang radikalisme itu kan cara berpikir, bertindak, perilaku, gerakan. Karena itu yang harus kita luruskan itu aspek yang lebih substansial. Yang lain itu hanya kembangannya. Tapi prinsipnya itu sumber masalahnya. Supaya kalau kita menggaruk itu di tempat yang gatel. Jangan digaruk bukan di tempat yang tak gatel.” kata Ma’ruf Amin kepada wartawan, Jumat (8/11/2019).

Ma’ruf Amin sendiri menyerahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pernyataan Menteri Agama Fahrul Raziterkait cadar dan celana cingkrang. “Itu nanti Presiden lah,” ucapnya.

Sebelumnya, Fachrul menggulirkan soal wacana pelarangan cadar untuk mereka yang masuk ke instansi pemerintahan. Mulanya, Fachrul menjelaskan soal larangan pemakaian helm di instansi pemerintahan. Hal ini seperti halnya penggunaan cadar atau niqab yang membuat wajah tak terlihat.

“Saya denger, saya denger, akan ada keluar aturan tentang masuk ke instansi pemerintah tidak boleh pakai helm dan muka harus kelihatan jelas. Saya kira betullah untuk keamanan. Kalau saya sarankan mungkin, kalau kita ndak ikut-ikut masalah hukumlah ya. Saya kira itu. Kita hanya merekomendasi aturan agamanya aja,” ucap Fachrul Razi di Kemenko PMK, Kamis (31/10).

“Kalau kemudian yang terkait bidang hukum mengeluarkan aturan bahwa instansi pemerintah pakai helm, tidak boleh pakai muka… kelihatan, harus kelihatan. Tinggal tafsirkan aja. Kalau ada orang bertamu ke rumah saya nggak kelihatan mukanya, nggak mau dong saya. Keluar Anda,” tegas pria yang pernah menjadi Wakil Panglima TNI ini.

Namun Fachrul menegaskan bahwa dia bukannya melarang orang menggunakan cadar. Dia menggarisbawahi bahwa cadar tidak diharuskan dalam agama Islam dan bukan penentu tingkat ketakwaan seseorang.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY