Massa Akan Jemput Rizieq Shihab di Bandara, FPI: Spontanitas Umat

0

Pelita.online – Massa Front Pembela Islam (FPI) diperkirakan akan menjemput Imam Besar mereka, Rizieq Shihab, di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 11 November 2020 nanti. Menurut Juru Bicara FPI Munarman, penjemputan itu merupakan inisiatif para anggota front.

“Umat spontanitas menjemput beliau,” ujar Munarman saat dihubungi Tempo, Jumat, 6 November 2020.

Munarman mengatakan pihaknya tak melarang inisiatif tersebut. Walaupun polisi sudah mengimbau agar massa tak perlu melakukan penjemputan tersebut.

“Silakan saja umat yang mau menjemput,” ujar Munarman.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus sebelumnya telah mengeluarkan imbauan agar kepulangan Rizieq Shihab tak perlu disertai dengan penjemputan oleh massa yang ramai. Sebab, kata Yusri, kondisi pandemi Covid-19 tak membolehkan orang berkumpul terlalu banyak di satu tempat.

Apa lagi, kata Yusri, Rizieq Shihab diperkirakan akan tiba di Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan obyek vital nasional. Sehingga, polisi tak memperkenankan adanya kerumunan massa di sana sesuai Peraturan Presiden nomor 063 tahun 2004 tentang pengamanan obyek vital nasional.

“Untuk yang menjemput tidak usah lah datang ramai-ramai ke sana. Silahkan saja kalau mau menunggu, tunggu saja di kediaman beliau, ya,” ujar Yusri.

Pada Rabu 4 November 2020, Rizieq Shihab mengumumkan tanggal kepulangannya ke Indonesia. Rizieq sebelumnya tinggal di Arab Saudi selama 3,5 tahun.

Dalam siaran langsung di akun YouTube Front TV milik FPI, Rizieq mengatakan akan berangkat ke Indonesia dari Jeddah, Arab Saudi pada Senin, 9 November 2020 pukul 19.30 waktu setempat.

“Dari Jeddah terbang dengan pesawat Saudia Airline nomor penerbangan SP 816. Insya Allah, pada Selasa, 10 November pukul 09.00 pagi sampai di Terminal 3 Bandara Cengkareng,” ujar Rizieq dalam video tersebut, Rabu, 4 November 2020.

Tak cuma mengumumkan kepulangannya ke Indonesia, Rizieq juga mengatakan sudah memiliki banyak rencana saat tiba Indonesia. Salah satu agendanya seperti pembangunan pondok pesantren di Megamendung, Puncak Bogor, hingga menikahkan putrinya.

“Bila tidak ada lagi gerakan makar dan intelijen musuh, insya Allah semua itu bisa terlaksana dengan baik,” ujar Rizieq.

 

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY