Massa Demo di KPK Ricuh, Sejumlah Benda Dibakar

0

Pelita.online – Unjuk rasa yang dilakukan puluhan massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta sempat berujung kericuhan, Rabu (6/11).

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, mulanya massa berunjuk rasa dengan menyampaikan aspirasi. Massa ingin diizinkan masuk untuk bisa bertemu dengan pimpinan KPK. Kemudian, mereka semakin dekat dengan gedung lembaga antirasuah tersebut.

Pengunjuk rasa sempat memanjat pembatas dan menjatuhkan pot agar bisa mendekati lobi KPK. Pot batu yang berada di dekat pintu masuk KPK pejalan kaki tak luput dari perusakan.

Selain pot, massa juga sempat merusak huruf KPK yang tertempel di dinding depan Gedung KPK. Beberapa huruf terlihat terlepas akibat dicongkel oleh massa pengunjuk rasa.

Sejumlah kerucut jalan atau traffic conejuga diketahui dibakar oleh massa saat keributan dengan aparat berlangsung. Pembakaran dilakukan persis di depan tembok pembatas KPK.

Massa GMBI dan polisi yang membuat barisan terlibat aksi dorong. Setelah itu, barisan polisi berhasil menghalau massa GMBI sehingga menjadi agak jauh dari gedung KPK. Namun, aksi unjuk rasa dilanjutkan oleh mereka.

Saat ini, situasi sudah kembali normal. Massa terlihat meninggalkan kawasan Gedung KPK dengan menumpang sejumlah bus.

Massa masih berkumpul di sekitar Gedung KPK. Mereka melanjutkan aksi unjuk rasa meski sempat dihalau mundur oleh kepolisian.

Aparat kepolisian yang berjaga juga sudah tidak melakukan penjagaan khusus. Mobil water canon juga terlihat sudah meninggalkan lokasi.

Petugas kebersihan internal KPK mulai membersihkan lokasi. Mereka terlihat mengangkut pecahan pot yang terbuat dari batu. Huruf-huruf KPK yang berserakan akibat dicongkel massa pun sudah dikumpulkan para petugas.
Berdasarkan penuturan anggota polisi yang enggan disebutkan namanya, keributan terjadi setelah massa menyampaikan aspirasi. Dia berkata massa terlihat kesal karena tidak dapat menemui pimpinan KPK untuk secara langsung menyampaikan aspirasi.

“Sejumlah orang satu per satu manjat menuju dekat lobi KPK dan saling dorong dengan polisi yang membentuk barikade,” ujarnya di depan Gedung KPK, Jakarta.

Dia berkata tidak ada korban luka akibat kejadian itu.

Berdasarkan informasi, massa GMBI menggelar aksi untuk menuntut KPK menahan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman karena sudah berstatus tersangka sejak 26 April 2019.

Budi diduga terlibat kasus suap Dana Alokasi Khusus Kota Tasikmalaya tahun anggaran 2018. Dia disangka menyuap mantan pejabat Kementerian Keuangan Yaya Purnomo sebesar Rp400 juta.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY