Masuk PNG secara Ilegal, Gubernur Lukas Enembe Bayar Pengojek Rp 100.000

0
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) didamping Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak (kanan) berbincang dengan Gubernur Papua Lukas Enembe (kedua kiri) saat kunjungan yang didampingi isterinya, Yulce W Enembe, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/8/2019). Pertemuan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Papua Lukas Enembe tersebut untuk membahas persoalan mahasiswa asal Papua dan untuk meredam perselisihan. ANTARA FOTO/Moch Asim/ama.

Pelita.online – Gubernur Papua Lukas Enembe menjadi sorotan setelah masuk secara ilegal ke Papua Nugini (PNG) melalui “jalan tikus”. Lukas Enembe sempat memberikan uang sebesar Rp 100.000 kepada pengojek setelah diantar ke perbatasan yang ada di Skouw menuju Wutung, PNG.

“Saat saya mengantar ke perbatasan PNG, Rabu (2/4/2021) tidak mengetahui bila yang diantar adalah Gubernur Papua Lukas Enembe, karena menggunakan masker dan dibonceng bersama salah satu penumpang yang ikut bersamanya,” kata Hendri, pengojek yang ditemui Antara di sekitar Skouw, perbatasan RI-PNG, Jumat (2/4/2021).

Menurut Hendri, dirinya sempat menyampaikan uang atau ongkos ojek yang diberi terlalu besar, namun salah seorang yang mendampingi gubernur mengatakan uang itu bisa dibagi dengan rekannya yang ikut mengangkut penumpang lain dalam rombongan tersebut.

Rombongan yang ternyata adalah Gubernur Lukas Enembe itu diantar hingga ke perbatasan dan tidak tampak penjemput selain beberapa pengojek yang ada di PNG. Untuk tarif ojek ke batas PNG melalui jalan tikus atau jalan tradisional hanya dua kina (mata uang PNG) atau sekitar Rp 8.000.

“Saya baru mengetahui bila yang dibonceng adalah Gubernur Enembe setelah diberitahu rekan tukang ojek lainnya,” kata Hendri yang mengaku baru berprofesi sebagai pengojek di perbatasan sekitar dua tahun karena sebelumnya berprofesi sebagai sopir angkot.

Sebelumnya Gubernur Lukas Enembe mengakui telah masuk ke Papua Nugini melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek untuk tujuan berobat dan melakukan terapi. “Saya mengetahui apa yang dilakukan salah karena melintas dan masuk wilayah PNG melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek,” kata Lukas Enembe seusai pemeriksaan tes antigen di pos perbatasan.

Dikatakan, dirinya ke Vanimo, Rabu (31/3/2021) untuk melakukan pengobatan atas penyakit yang dideritanya. Selama di Vanimo, Lukas melakukan terapi atas penyakit yang dideritanya.

Pemulangan Gubernur Lukas Enembe diantar Konsul RI di Vanimo, Allen Simarmata. Setibanya di zona netral, Lukas Enembe dan pendampingnya dijemput Konsul Jenderal Papua New Guinea Geoffrey L Wiri serta Kepala Badan Urusan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai.

Sumber: ANTARA

LEAVE A REPLY