Melihat Latihan Evakuasi Pesawat Terbakar di Bandara Adisutjipto

0

Pelita.online – Situasi tegang menyelimuti Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Sebuah pesawat ‘jatuh’ dan ‘terbakar’ di ujung runway.

Situasi ini merupakan skenario dalam Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke-103 yang digelar oleh PT Angkasa Pura I bersama instansi terkait.

Dalam latihan ini, sebuah pesawat type A320 diskenariokan jatuh dan mesin terbakar. Pesawat berisi 154 orang penumpang dan 8 kru, dengan rincian korban selamat 73 orang, luka ringan 20 orang, 31 orang luka sedang, 23 orang luka berat, dan 15 orang tewas.

“Latihan penanganan keadaan darurat ini digelar di Bandara Adisutjipto pertama kali pada malam hari, kalau sebelumnya dilakukan pagi, siang, atau sore. Tingkat koordinasi pada malam hari lebih sulit, sengaja untuk memastikan semua pihak yang terlibat, ada tidak kendala dari instansi terkait yang terlibat dalam penanganan,” kata Direktur Operasional PT Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose di sela pelaksanaan latihan, Rabu (26/6/2019) malam.

“Yang kurang, nanti kita evaluasi, prosedurnya, kita uji di sini, sudah klop belum. Kita tak cari kesempurnaan dalam latihan, tapi kita cari kelemahannya untuk perbaikan ke depan,” jelasnya.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 14.00 WIB hingga menjelang tengah malam ini terdiri dari tiga rangkaian simulasi, yaitu latihan terkait penanganan kebakaran gedung (domestic fire exercise), latihan terkait penanganan ancaman keamanan bandara (aviation security exercise) dan latihan terkait penanganan kecelakaan pesawat udara (aircraft accident exercise).

Fungsi koordinasi, komunikasi, komando serta sinkronisasi antarunit dan instansi dilatih dan diuji sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme) serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.

Melibatkan sekitar 500 orang personel dari instansi-instansi yang mempunyai kemampuan dalam melakukan pemadaman, pertolongan medis dan korban jiwa, penanggulangan bahan peledak, penanggulangan penyerangan dan penyanderaan di bandar udara, pengamanan demonstrasi serta pengamanan tempat kejadian kecelakaan.

“Pelaksanaan latihan PKD tidak hanya melibatkan personel Angkasa Pura I, tetapi juga seluruh unsur dan instansi terkait juga terlibat. Hal ini agar alur koordinasi, komunikasi, dan komando antar instansi di bandara dapat benar-benar teruji, sehingga keselamatan dan keamanan di bandara yang merupakan prioritas utama ini dapat lebih terjamin,” terang General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama.

Menurut Pandu, keadaan darurat merupakan suatu kondisi yang terjadi di luar kendali yang dapat membahayakan manusia, instalasi, peralatan, dan lingkungan di wilayah kerja bersama.

“Diharapkan seluruh unsur dan instansi yang terlibat dapat memiliki kesiapan dan kesigapan yang lebih matang dan kelalaian dalam pelaksanaan tugas masing-masing dapat diminimalisir,” imbuh Pandu.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY