Mendagri: Pelaksanaan Kampanye Pilkada Relatif Aman

0
Mendagri Tito Karnavian menjawab pertanyaan wartawan usai melaksanakan rapat persiapan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (17/7/2020).Kunjungan kerja mendagri tersebut untuk mengecek kesiapan dan pemantapan penyelenggaraan pilkada serentak pada 9 Desember 2020. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/pras.

Pelita.online – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan, pelaksanaan kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 hingga hari ke-25, pada Selasa (20/10/2020), relatif cukup aman.

Menurut Tito, tidak ada pelanggaran berarti yang bisa mengganggu pelaksanaan kampanye pilkada. Bahkan, tingkat penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 di 270 daerah yang melaksanakan pilkada tidak bertambah.

“Analisis kita setiap hari dari Polri, TNI, KPU, dan Bawaslu. Kita tahu daerah mana yang ada pelanggaran dan mana yang tidak. Alhamdulillah, selama 25 hari pelaksanaan kampanye relatif aman,” kata Tito dalam webinar Pilkada Berintegritas 2020, di Jakarta, Selasa (20/10/2020).

Tito menjelaskan, hingga hari 25 tidak ada konflik kekerasan yang terjadi. Memang ada satu kasus seperti di Dompu, Provinsi NTB, tetapi dapat dikendalikan dengan cepat. “Kita berharap, hingga hari ke-70 pelaksanaan kampanye nanti, bisa terus aman dan terkendali,” tegasnya.

Menurutnya, berbagai persoalan yang terjadi hanya seputar pelanggaran batas maksimal dari jumlah peserta yang hadir pada kampanye tatap muka. Berdasarkan, peraturan komisi pemilihan umum (PKPU) Nomor 13 Tahun 2020, jumlah peserta dan panitia hanya maksimal 50 orang.

Dalam catatan Kemdagri, sejak hari pertama kampanye tanggal 26 September hingga tanggal 10 Oktober 2020, terdapat 9.189 kali pertemuan tatap muka. Dari jumlah itu, ada 256 pertemuan yang jumlah pesertanya di atas 50 orang.

“Kalau dihitung persentase lebih-kurang 2,7 persen, kurang dari 3 persen. Artinya relatif kecil tapi bukan berarti ditoleransi. Meskipun kurang dari 3 persen sudah diberi tindakan, terutama dari Bawaslu,” tuturnya.

Mantan Kapolri ini mengingatkan para pasangan calon (Paslon) agar mengutamakan bahan kampanye yang mempedomani protokol kesehatan. Diantaranya hand sanitizer, masker, tempat cuci tangan, sarung tangan dan lain-lain.

Tito melihat penggunaan masker sebagai bahan kampanye yang jauh lebih efektif daripada baliho. Pasalnya, masker bisa bergerak kemana-mana bergantung para pemakainnya. Sementara baliho hanya diam di tempat.

“Kalau dipasang sebanyak-banyaknya, popularitas paslon akan naik. Kemudian, masyarakat mengapresiasi karena paslon bersangkutan bisa membantu menangani Covid-19. Kalau dia menjadi pemimpin, otomatis ini akan membantu dalam rangka penanganan Covid-19,” tutup Tito.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY