Mendagri Sebut Partisipasi Pemilih Pilkada 2020 Mencapai 75,83%

0

Pelita.online – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengemukakan, data sementara partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 mencapai 75,83 persen. Jumlah partisipasi itu masih dinamis karena terus dikumpulkan dari 309 daerah yang melaksanakan Pilkada Serentak 2020.

“Ini masih dinamis, masih bergerak, tapi per hari ini (Senin, red) 75,83 persen,” kata Tito dalam refleksi dan proyeksi pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (14/12/20).

Rapat dihadiri Menkopolhukam Mahfud MD, Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Rapat juga dihadiri para Gubernur dan Forkopimda seluruh Indonesia namun secara virtual. Kemudian Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Provinsi Se- Indonesia yang secara virtual, para Bupati Walikota, Kepala Satpol PP, Kepala Kesbangpol, Kepala BPBD yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020.

Tito menjelaskan angka partisipasi tersebut menjadi catatan tersendiri bagi bangsa ini. Jika dibandingkan dengan Pemilu di Amerika Serikat (AS) yang dilakukan pada awal November, angka partisipasi Pilkada 2020 cukup tinggi.

“Saya baru baca data terakhir mereka (AS, red) juga dinamis bergerak pada Pilpres itu 66,7 persen. Itu adalah tertinggi selama 120 tahun Amerika menyelenggarakan Pilpres. Kemudian Korsel itu partisipasinya adalah 66,2 persen tertinggi selama 28 tahun. Jadi kalau kita bisa mencapai 75,83 persen ini, kita melebihi Amerika, melebihi Korsel,” ujar Tito.

Dia menyebut pada tahun 2020 ini, terdapat 96 negara yang melaksanakan pemilihan, baik nasional atau lokal. Dari 96 negara tersebut, pemilihan terbesar adalah Amerika Serikat. Setelah itu, Pilkada di Indonesia dengan total pemilih 100,3 juta. “Kalau yang hadir 75,83 persen artinya hampir 76 juta masyarakat Indonesia ini. Ini patut kita bangga sebagai bangsa,” ujar Tito.

Dia menegaskan Pilkada Serentak 2020, bisa menjadi model untuk Pilkada atau Pemilu di tahun-tahun mendatang. Pasalnya, meski masih terjadi pandemi Covid 19, partisipasi masyarakat tetap tinggi. Hal itu karena ada sejumlah terobosan seperti adanya model baru dalam kampanye berupa kampanye Dalam Jaringan (Daring). Kemudian pengaturan jam yang membuat tidak terjadi kerumunan di TPS. Pengaturan itu membuat kerja petugas TPS menjadi lebih ringan.

Tito juga melihat pelaksanaan Pilkada berjalan aman, baik dari gangguan konvensional maupun penularan Covid-19. Dia mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah membantu mensukseskan pelaksanaan Pilkada 2020.

“Saya memberikan apresiasi kepada Ketua KPU dan jajaran KPU yang telah membuat terobosan baru ini karena dengan diatur jam seperti gaya rumah sakit, dokter, ada appointment itu membuat kerumunan tidak terjadi. Kemudian ketegasan dari aparat baik Polri, TNI, Satpol PP, Linmas,” tutup Tito.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY