Mendikbud Hapus Ujian Nasional, FSGI: Itu Usul Kami

0

Pelita.online – Mendikbud Nadiem Makarim akan menghapus Ujian Nasional (UN) mulai 2021, lalu mengubahnya menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengatakan itu usulannya.

“Itu memang kami sampaikan, kami suarakan. Itu usul dari FSGI. Maka kami mengapresiasi keputusan mas Menteri tadi siang itu,” kata Sekjen FSGI Heru Purnomo kepada wartawan, Rabu (11/12/2019).

Untuk diketahui, perwakilan FSGI diundang oleh Mendikbud Nadiem pada 4 November 2019 lalu untuk menyampaikan usulan. FSGI diundang bersama 22 organisasi profesi guru lainnya, termasuk Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Kembali ke penjelasan Heru. Heru mengapresiasi format Asesmen Kompetensi Minimum sebagai pengganti UN. Menurutnya, Asesmen ini nantinya bisa disamakan modelnya seperti soal-soal dalam survei Programme for International Student Assessment (PISA).

“Dengan adanya Asesmen Kompetensi Minimum itu kan tidak berbasis pada mata pelajaran. Kalau UN itu kan berbasis pada pelajaran matematika, bahasa Indonesia dan sains. Ini kan selanjutnya nanti umum. Artinya nanti sama seperti soal-soal di PISA. Dengan kondisi seperti itu nanti, maka akan terlihat,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hasil Asesmen ini bisa dipakai untuk pembinaan. Dia mencontohkan, misalnya nilai kemampuan literasi membaca rendah, maka guru bisa dibina melalui pelatihan.

“Hasilnya nanti untuk pembinaan. Dilihat kekurangannya dimana, ketinggalannya di mana. Misalnya, untuk literasi membaca itu tidak mencapai, maka itu pertama yang harus dilakukan pembinaan adalah gurunya. Gurunya harus mendapatkan pelatihan, agar bisa menyesuaikan apa yang diajarkan dengan kompetensi minimal itu,” jelas Heru.

“Format ini bukan untuk meletakkan status sekolah atau peringkat sekolah. Tapi, ini tujuannya untuk melakukan pembinaan,” imbuhnya.

Sebelumnya, format seperti Ujian Nasional 2020 akan menjadi yang terakhir. Mendikbud Nadiem Makarim menyebut program pengganti Ujian Nasional akan mulai berlaku pada 2021.

“Untuk 2020, UN akan dilaksanakan sesuai seperti tahun sebelumnya. Jadi 2020, bagi banyak orang tua yang sudah investasi buat anaknya belajar mendapat angka terbaik di UN itu silakan lanjut untuk 2020. Tapi itu hari terakhir UN seperti format sekarang diselenggarakan,” kata Nadiem saat rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12).

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY