Menjajal Bus Kota di Bangkok, Jelek di Luar tapi Bagus di Dalam

0
Gambar ilustrasi

Jakarta, Pelita. Online – Jika berkunjung ke Kota Bangkok, maka akan menemukan bus- bus kota yang secara kasat mata kondisinya sudah tua. Dinding luar bus catnya terlihat sudah mulai kusam, bahkan ada beberapa bagian yang catnya sudah mengelupas.

Sepintas, kondisi bus-bus kota di sana sangat mirip dengan kondisi bus-bus tua milik PPD ataupun Mayasari Bakti di Jakarta.

Meski kondisi luarnya terbilang jelek, namun tidak ada bus kota di Bangkok yang knalpotnya mengeluarkan asap hitam seperti sejumlah bus yang kerap melintas di Jakarta.

Berdasarkan pengalaman saat Kompas.com menjajal bus kota di Bangkok pada pekan lalu, kondisi di dalam bus lebih terawat dan tergolong masih bagus.

Bus yang dijajal adalah bus trayek 510 yang melayani rute dari kawasan Don Mueang ke Victory Monument di pusat kota.

Sebanyak tiga kali Kompas.com menjajal bus di rute tersebut, dan kondisi bagian dalam dari seluruh bus yang dinaiki sangat baik.

Bus-bus itu memiliki kursi berbusa, pendingin ruangan yang masih berfungsi dengan baik walaupun dalam kondisi padat penumpang.

Di Bangkok hanya ada satu jenis bus yang menjadi transportsi umum, yakni jenis bus besar. Tidak ada bus kecil, bus sedang, ataupun bus gandeng seperti yang bisa ditemui di Jakarta.

Mengenai cara pembayaran, sistem yang berlaku masih seperti layanan bus-bus kota reguler yang ada di Jakarta. Penumpang naik ke dalam bus, duduk, dan nantinya akan ada kondektur yang menagih ongkos penumpang.

Tidak ada layanan bus dengan sistem pembayaran non tunai melalui kartu seperti saat ingin naik bus Transjakarta.

Namun yang membedakan antara bus kota di Bangkok dengan bus kota reguler di Jakarta adalah, kondektur bus kota di Bangkok mengenakan seragam resmi. Mereka juga memberikan tiket bukti pembayaran kepada penumpang yang telah membayar ongkos.

Tidak hanya itu, bus juga hanya akan berhenti untuk mengambil dan menurunkan penumpang di halte. Jadi jangan harap bus akan berhenti saat ada calon penumpang yang menyetop tidak di halte.

Hal serupa juga berlaku terhadap penumpang di dalam bus yang hendak turun. Tarif yang berlaku juga tergolong murah.

Untuk rute dari Don Mueang ke Victory Monument yang jaraknya mencapai sekitar 21 kilometer, tarif yang dikenakan hanya sekitar 20 Baht yang setara dengan sekitar Rp 8.000.

Cukup murah jika dibandingkan dengan layanan taksi aplikasi yang dengan jarak yang sama dikenakan tarif sekitar 263 Baht atau setara dengan Rp 105.000.

Kebanyakan rute bus kota di Bangkok bersinggungan dengan rute layanan kereta perkotaan yang ada di sana, yakni BTS Skytrain.

Sehingga jika jalan raya sedang macet dan berdampak terhadap tersendatnya laju bus, penumpang bus bisa turun dan mencari stasiun BTS terdekat untuk melanjutkan perjalanannya.

Kompas.com

 

LEAVE A REPLY