Menko PMK Jabarkan Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

0

Pelita.online – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menekankan bahwa prioritas vaksinasi adalah untuk golongan garda terdepan penanggulangan Covid-19, yang adalah petugas medis.

Hal itu dikemukakan oleh Menko PMK Muhadjir Effendy merespons kedatangan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 pada Minggu (6/12). Lebih lanjut, Muhadjir juga menegaskan agar pelaksanaan vaksinasi nantinya akan dilakukan bertahap sesuai urutan prioritas.

“Sesuai rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group Immunization [ITAGI], prioritas pemberian imunisasi Covid-19 terdiri dari petugas medis seperti staf medis rumah sakit, dokter, perawat dan seluruh petugas yang bekerja di fasilitas pelayan kesehatan,” kata Muhadjir dalam Konferensi Pers yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (7/12).

Kemudian, prioritas selanjutnya adalah petugas pelayanan publik. Mereka antara lain adalah anggota TNI-Polri, petugas bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, pemadam kebakaran, pekerja PLN dan pekerja PAM yang bertugas di lapangan.

Untuk menjadikan penggunaan vaksin betul-betul efisien, Muhadjir juga menyarankan agar memperhitungkan geolokasi karena sebaran virus Covid-19 tidak merata di Indonesia.

“Selain mereka yang berada di garis depan, juga harus memperhatikan mobilitas penduduk dan wilayah sebaran virus. Karena seperti kita ketahui, sebaran virus tidak merata di Indonesia,” katanya.

Muhadjir menekankan bahwa kedatangan vaksin tersebut menjadi upaya serius pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Dengan hadirnya vaksin Covid-19, Pemerintah tinggal menunggu hasil evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk izin penggunaannya.

Pelaksanaan vaksinasi adalah untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, serta sebagai intervensi kesehatan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

“Vaksinasi adalah upaya mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat, serta melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, dengan begitu akan mendorong produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi,” ujar Muhadjir.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY