Menko PMK Sebut Bencana Banjir Bandang Puncak Efek Badai La Lina

0

pelita.online-Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menerangkan, tingginya kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia akibat dampak badai La Nina. Salah satunya yaitu bencana alam banjir bandang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (jabar).

“Pantauan saya, dari segi lingkungan sepanjang yang saya amati dan laporan dari Dirut PTP Gunung Mas sebetulnya dalam kondisi baik dan terawat. Hanya saja saya merekomendasikan untuk segera lakukan penanaman pohon keras sehingga kondisi lingkungan semakin aman,” kata Muhadjir di lokasi banjir Kabupaten Bogor, Rabu (20/1/2021).

Menurutnya, selain tanaman keras berdasarkan pencanangan Presiden Joko Widodo, memperbanyak penanaman tanaman perdu terutama di wilayah yang kemiringannya ektrem.

“Tanaman perdu ini sangat penting karena memiliki daya cengkram yang sangat kuat untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya longsor tanah yang gembur maupun banjir bandang,” ujar Muhadjir.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin menjelaskan, berdasarkan data saat ini ada sekitar 400 lebih kepala kelurga yang tedampak mulai dari rusak berat, ringan, sedang.

Untuk bantuan bagi para korban tersedia cukup mulai dari makanan, pakaian, susu, pampers dan lainnya serta fasilitas makan siang dan malam.

“Saya lihat pengungsi ditempatkan di vila yang berada di area Gunung Mas, dalam kondisi yang sangat aman dengan protokol kesehatan. Saya juga cek ke Posko Kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka. Alhamdulillah mereka sehat hanya ada sedikit pusing karena kehujanan. Secara keseluruhan kondisi para pengungsi aman,” papar Ade.

Menurutnya, tidak diperlukan penanganan khusus atau trauma healing bagi korban terdampak khususnya anak-anak karena berdasarkan pengecekan langsung oleh tim dokter anak-anak hanya mengalami kaget, tidak ada trauma mendalam akibat kejadian itu.

“Saya bersama tim dokter sudah melalukan pengecekan dan wawancara terhadap 45 anak. Mereka hanya kaget tidak ada trauma,” ucap Ade.

Ade juga meminta kepada pengelola wisata Gunung Mas untuk memberikan penginapan sampai situasinya terkendali dan mereka bisa kerumahnya masing-masing. Sementara untuk korban terdampak rusak berat dan kehilangan tempat tinggal untuk segera merencanakan lokasi hunian baru bagi para korban.

“Para korban terdampak rata-rata karyawan Gunung Mas dan perumahan karyawan. Saya minta pihak Gunung Mas memberikan kemudahan fasilitas kepada mereka yang belum bisa pindah ke tempat yang lama,” ungkapnya.

Ade menegaskan, kejadian bencana alam banjir bandang di lokasi Gunung Mas merupakan kali pertama terjadi sehingga pihaknya tengah melakukan investigasi penyebab bencana alam banjir bandang itu.

“Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya apa, tentunya harus kita investigasi terlebih dahulu. Apakah ada penggundulan atau tidak, karena kejadiannya air membawa material yang sangat banyak ke sungai, kemudian sungai tidak dapat menampung sehingga luber kemana-mana. Ini sedang kita teliti, kejadian seperti ini disini baru pertama kali,” beber Ade.

Untuk recovery wilayah, tambah Ade, pihaknya tengah melakukan koordinasi seperti apa kondisinya. Akan tetapi lebih cepat lebih baik recovery wilayah untuk segera dilakukan.

“Untuk lumpur dan material sudah dibersihkan oleh tim dari Unsur BPBD, Damkar, PUPR, TNI, Polri, Satpol PP, Tagana, Ormas, Siskomdes Tugu Selatan dan lainnya. Saya juga minta agar Desa Tangguh Tahan Bencana (Destana) untuk diaktifkan kembali, agar dapat bersiaga dengan Tagana di titik yang kira-kira rawan bencana,” imbuhnya.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY