Mensos Pastikan Kesiapan PKH Nontunai untuk 6 Juta Penerima

0
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa./ Sumber foto : Kabarnews.com

BANJARMASIN, Pelita.Online – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmen pemerintah memberikan layanan terbaik kepada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH).

Khofifah mengatakan total jumlah penerima PKH pada tahun 2017 adalah 6 juta KPM. Secara bertahap, metode penyaluran bansos telah diubah menjadi layanan non tunai. Pada November 2016 sebanyak 1,2 juta telah menerima bansos secara non tunai, kemudian pada Maret 2017 bertambah sebanyak 3 juta KPM.

“Pada Juni tahun ini juga, seluruh KPM akan menerima PKH secara non tunai. Hal ini kami lakukan mengingat kesiapan Kemensos maupun HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara) sudah semakin baik dan mumpuni untuk memberikan layanan non tunai,” kata Mensos di Pendopo Kota Banjarmasin, dalam siaran pers diterima Republika, Senin (8/5).

Mensos menyatakan, perluasan penerima bantuan sosial secara non tunai dari 3 juta KPM menjadi 6 juta KPM bukan hal sederhana. Jumlah tersebut sangat besar dan cakupannya sangat luas. Ia menyatakan masyarakat harus mendapatkan akses yang mudah dalam mencairkan bansos di agen bank serta mendapatkan edukasi tentang dunia perbankan.

Bersama HIMBARA yang memiliki jangkauan di seluruh Indonesia, Mensos berharap target penyaluran secara non tunai untuk seluruh penerima PKH dapat terpenuhi pada Juni 2017. Pihaknya turun langsung ke berbagai wilayah di Indonesia untuk memastikan kesiapan penyaluran PKH secara Non Tunai kepada 6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Khofifah menambahkan, penyaluran bantuan sosial secara non tunai yang telah dimulai sejak November 2016 merupakan sebuah lompatan besar dalam sejarah program pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Penerima manfaat yang dulu harus mendatangi kantor pos dan mengantre lama untuk mencairkan bansos, kini dengan sistem perbankan non tunai akan terlayani jauh lebih baik lagi. KPM juga dimungkinkan mendapat beragam bansos dan subsidi yang terintegrasi dalam satu kartu dengan fitur e-wallet.

Dikatakan Khofifah, warga prasejahtera yang menjadi penerima PKH kini mulai mengenal perbankan, bisa menabung karena punya buku tabungan dan KKS yang bisa digunakan akses ke ATM. Sewaktu-waktu mereka perlu uang, tinggal mencairkan ke ATM atau agen bank atau e-warong terdekat.

Republika.co.id

LEAVE A REPLY