Pelita.online – Mensos Tri Rismaharini mengusulkan ke Presiden Jokowi agar daerah-daerah terdampak bencana bisa mandiri. Artinya, daerah-daerah sudah mengantisipasi sejak dini jika terjadi musibah banjir, longsor dan bencana lainnya.
Di penghujung bulan Februari, beberapa daerah di Jatim kembali dilanda bencana. Salah satunya banjir terjadi di Kabupaten Probolinggo dan Lumajang. Banjir menerjang warga bervariasi, antara setinggi 1,5-2 meter.
“Kemarin saya coba usulkan di 2022 untuk bisa disetujui. Saya juga sudah laporkan ke Bapak Presiden supaya daerah mandiri,” kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Minggu (28/2/2021).
Risma mengatakan, daerah yang diusulkan mandiri itu seperti memiliki tenda sendiri. Untuk dapur umum sudah diberikan, namun masih dirasa kurang.
“Jadi mereka bisa kita berikan dapur umum, genset, perahu. Itu sudah kami usulkan. Bukan pembangunan gedung, saya tidak mau pembangunan gedung. Kami, saya mencoba tahun ini tidak membangun gedung, tapi memaksimalkan bagaimana untuk operasional bencana lebih maksimal,” jelasnya.
Selain itu, Risma juga mengusulkan dana alokasi khusus (DAK) alat berat. Namun usulan tersebut masih belum pasti apakah disetujui atau tidak oleh presiden.
“DAK untuk peralatan-peralatan di mana daerah bisa mandiri sebelum kami datang. Termasuk saya juga mengusulkan DAK alat berat. Tapi kita nggak tahu, karena masih usulan. Bisa disetujui, bisa tidak,” ujarnya.
Sedangkan santunan untuk bencana alam, Risma sudah menghitungnya. Santunan bencana alam bisa dikeluarkan kurang lebih Rp 9 M.
“Itu pun saya coba revisi ada pengadaan untuk truk saya hapus, semua diubah untuk penanganan bencana. Karena banyak berurutan bencana musibah dari seluruh nusantara ini,” pungkasnya.
Sumber : Detik.com
