MotoGP Austria: Krisis Mesin, Yamaha Dikabarkan Terpaksa Kurangi Power YZR-M1

0

Pelita.online – Dalam melakoni 14 seri balapan MotoGP musim 2020 ini Yamaha hanya boleh menggunakan 5 mesin saja untuk masing-masing pebalapnya. Namun, baru memasuki putaran ke-3 Maverick Vinales dan Franco Morbidelli telah menggunakan lima jatah mesin mereka, sementara Valentino Rossi dan Fabio Quartararo sudah menggunakan empat.

Situasi ini membuat Yamaha khawatir tak mampu mengakhiri musim dengan gemilang. Kabarnya Yamaha sudah meminta keringanan supaya mereka bisa membuka segel mesin dan melakukan perbaikan. Kondisi yang sejatinya dilarang lantaran MotoGP tidak mengizinkan tim mengutak-atik mesin saat musim berjalan.

Sambil menunggu keputusan apakah diizinkan membuka segel mesin, Yamaha kabarnya sengaja menurunkan kapasitas putaran maksimal mesin. Itu dilakukan supaya usia mesin yang kini dipakai setiap pebalap bisa tahan lebih lama dan tidak jebol sebagaimana sudah dialami Rossi, Vinales, dan Morbidelli.

Alhasil dalam seri tersisa pebalap Yamaha terpaksa berlaga dengan putaran mesin yang sengaja direndahkan. GPone menyebut angkanya mencapai 300.

Beberapa media mengabarkan kalau tim lain tidak setuju dan terkesan skeptis atas permintaan Yamaha. Permintaan Yamaha untuk membuka kuota penggunaan mesin sedang dipelajari oleh Asosiasi Tim MotoGP dan akan memberikan keputusannya dalam waktu dekat.

Yamaha merupakan salah satu produsen non-konsesi yang hanya mendapatkan jatah menggunakan 5 mesin musim ini. Sementara itu tim seperti KTM dan Aprilia mendapatkan jatah 7 mesin. Penambahan kuota mesin akan berakibat jatuhnya sanksi pada pebalap dan juga tim.

Yamaha saat ini bertengger di posisi pertama dan kedua dalam kejuaraan dunia MotoGP 2020. Bendera Yamaha dikibarkan di puncak oleh Quartararo yang dibuntuti oleh Vinales.

Autosport menganalisa potensi masalah mesin yang dialami Yamaha merupakan hal yang biasa terjadi pada sistem katup mesin empat silinder segaris.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY